Tuesday, July 12, 2011

Because This Blog Hasn't Been Dead Yet!

Yup, blog ini tidak meninggal, hanya saja sedang ditelantarkan oleh pemiliknya... #samajakali
Hontou ni, gomennasai minna! Akibat berbagai kesibukan yang terjadi, saya baru bisa ngupdate blog ini sekarang m(__)m
Untuk sekedar update singkat:
  • LCC 4  Pilar Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara kemarin, SMA N 1 Pekalongan berhasil mendapatkan juara harapan 2! Yup, kita berhasil lolos di penyisihan melawan Jepara dan Pati, tapi kalah di tangan Rembang dan Wonosoobo. At least kita kalah dari para juara, so nggak malu*in kan ya? :D
  • AFS Tahap 3, akhirnya saya nggak lolos! Padahal sudah diniatkan sedemikian rupa, tetapi ternyata.... 
  • UAS! Yup, gara* mepet dengan lomba, UAS kali ini cukup bikin pusing, but, alhamdulillah banget, nilai saya naik semua, kecuali 3 mapel, dan ranking masih bisa dipertahankan~
  • New Term! I'm an eleventh grader~ Say goodbye to my old class, X 1 and welcoming XI IPA 4! Dengan wali kelas yg galak dan sensinan beserta teman-teman yg pintarnya sungguh terlalu, apakah saya bisa bertahan?
Bakal diusahain deh buat bikin postingan panjaaaang tentang ini semua, jadi ditunggu aja ya~
Sekali lagi, gomen ne!

Tuesday, May 24, 2011

H-1, LCC UUD 1945 & TAP MPR Tahun 2011 dan H-5 Seleksi Tahap 2 AFS Chapter Semarang

Woah, this is it my friends!
Besok, kami, tim dari SMA N 1 Pekalongan akan datang untuk mengikuti Lomba Cerdas Cermat UUD 1945 & TAP MPR tahun 2011 di Semarang~
Semoga disana bisa ketemu sama yang lainnya, menambah teman (dan duit, hihi), serta bisa berlomba dengan maksimal :)
Saya jadi ribet sendiri mikirin lomba ini, soalnya lomba ini tanggal 25-29 Mei 2011, sedangkan 29 Mei 2011 ada seleksi AFS tahap 2 (yes, I'm in!) dan 30 Mei 2011 nya ada Ujian Kenaikan Kelas. TIDAAAAAK XO
Semoga saja bisa berjalan dengan lancar semua, amin :)

Ayo, kanca-kanca neng Pekalongan, dukung dewe yo :D

Sunday, May 15, 2011

Random News

Quick updates~
- LCC UUD & TAP MPR kita juara 1 se-Karesidenan Pekalongan! Woohoo! Sekarang masih persiapan buat ke Provinsi tangal 25-29 Mei 2011 nanti. Yuhuu, peserta Jateng LCC UUD & TAP MPR tahun 2011, siap-siap ketemu kita ya :D
- I'm not in the Chemistry team TTATT
- 23 April 2011 : Sendratari Time! Alhamdulillah BACINDER (Bawang Cinderella) dapet juara III (tapi harapan)
- 30 April 2011 : Farewell Party di Smansa. Teenager Soul nggak jadi tampil huhu :'(
-1 Mei 2011 : Ikut seleksi AFS tahap 1 di Semarang. Ebuset, saya ngawur bin ngarang. Yang pas ngarang juga kebikinnya kayak puisi -,-. Paling nggak lolos~
- 13 Mei 2011 : Friday the 13th. Bener-bener membawa hari sial buat saya, tapi tertutup karena asiknya acara LAS (Lomba Antar Sangga) pas ekskul Pramuka :D
- Future events : 30 Mei 2011 - SEMESTERAAAN! TIDAAAAK XO

Help (Tasukete)

Time is running out
As we say that, we rushed outside
Saving our things, our life, our hope from
Under the crumbling grounds
Kneeling, praying, everything to call God
Everything is still crumbling apart
Tick tock, tick tock
Earth, it's the end

I'm Sorry (Gomenasai)

Guilt, angst and sorrow
Only those things are inside my heart
Miserable, that's what I'm feeling now
Enough, enough, stop it!
No more, I can't take it no more
All of the things that I've done to you
Such cruel things, why I'm doing it in the first place?
Anything, I will do it as long as
I can say these words to you

I Like You (Suki Desu)

Say it again, say it again
Under this starry sky
Keep your promise, remove this chest pain
I am waiting for your reply

Delusion? Of course it's not, right?
Everything that you said, it's the fact
So say it again, just for tonight
Us, united by the paperless contract

Saturday, April 2, 2011

New Life, New Tale : LCC UUD 1945 & TAP MPR tahun 2011 tingkat Karesidenan Pekalongan

Halo halo halo! :D
Di tengah kesibukan saya kali ini (sok sibuk banget XP), saya mau nge-share aja tentang lomba tanggal 14 Maret 2011 kemarin. Lomba apakah itu? *jreng jreng jreng*, ini adalah lomba LCC UUD 1945 & TAP MPR Tahun 2011 tingkat Karesidenan Pekalongan! Yeayy~ *pura pura bergembira*

Sebelumnya perlu saya kasih bocoran dan buka aib sedikit nih. Lomba kali ini beda BANGET sama yang tahun lalu. Bukan karena lombanya, ato peserta dari skolah lainnya, tapi dari kita, tim SMANSA Pekalongan yang bener-bener pengen REVENGE sama ni lomba. Kenapa? Eh, rada malu juga buka aib disini. Yang jelas sih : dulu kita pernah salah info lomba, belajarnya materi ini, dan lombanya bermaterikan lagu daerah, kebangsaan, de el el. Pokoknya, kita bener-bener ON THE FIRE deh!

Kita awali dulu dari persiapan lomba yang sekitar 2 mingguan.

Sunday, March 13, 2011

ALIVE?

Yes people, this blod (and the owner) is still alive!!

Gomen, gomen, akhir-akhir ini saya terlalu sibuk (fakta!) jadi baru bisa update blog yg terlantar 1 bulan ini////
I'm sorry, I'm sorry!! *Ritchansan-style* m(__)m

A little update, yes?

First of all, the earthquake. Yes people, pada hari Jumat, 11 Maret 2011, Jepang terkena gempa 9.0 SR dan tsunami yg menyebabkan lebih dari 1000 korban meninggal. Pas denger ini, saya rada kaget juga, habis Jepang kan terkenal akan keselamatannya dalam gempa dan tsunami, but now? Jadi porak poranda, lebih parah dari tsunami di Aceh pula. Saya bahkan sampe nangis liat siaran langsung dari NHK. Mungkin buat para otaku dan fans animanga di luar sana juga paham alasannya. Walaupun kita bukan orang Jepang, tapi sebagian diri dari kita merasa Jepang, merasa terlibat di sana. Yah, kayak menganggap bahwa Jepang itu "rumah kedua" lah, jadi tahu sendiri kan betapa sedihnya kalo rumah kita porak poranda?

Dan sekarang, impactnya (anime-related saja)
Beberapa studio isinya menjadi porak poranda. Seperti studio SHAFT bagian HQ dan J.C. Staff. Banyak seiyuu dan mangaka yang sudah terkonfirm selamat. Ada juga rumor bahwa pembuat Pokemon meninggal, tapi cuma hoax. Beberapa event juga tertunda, apalagi anime dan manganya, terdelay hingga waktu yang tidak jelas.

Next!
Baru saja saya mengalami UTS. Ya ampun, benar-benar saya mengarang dengan indah dan tidak rapi! T.T Pasrah deh sama hasilnya =="
Lalu saat ini saya masih mempersiapkan 3 lomba. Yang pertama lomba LCC UUD 1945 dan TAP MPR tingkat Karesidenan Pekalongan, mewakili SMA N 1 Pekalongan hari Senin tanggal 14 Maret 2011 (minta doanya ya!). Kedua, lomba debat Bahasa Inggris tingkat kota, hari Sabtu tanggal 26 Maret 2011. Ketiga, seleksi tim OSN Kimia (yang belum saya persiapkan dengan matang). Nyahoo, pusiiiiing >,<

Sekian update dari saya. Sepertinya update bakal lebih amburadul dan tak terjadwal, jadi sabar sajalah~

Sunday, February 13, 2011

A Gaje Post

Okay, random and gaje post are random and gaje. Ini isinya cuma teriak*an saya saja, jadi lebih baik dihiraukan (?) 
.....
AKU MAU NAEK HELIKOPTEEEEER T.T
Really, saya iri sama kakak kelas 11 dan 12. 
Jadi, ceritanya ada kegiatan motivasi untuk kelas 12, namanya Create Your Own Future, dengan panitianya dari kelas 11 n 12, serta yg memotivasi adalah Pak Hepi Trenggono, seorang alumni dari sekolahku (nggak) tercinta, SMA N 1 Pekalongan. Kegiatan motivasi ini laen daripada yang lain, apalagi nantinya bakal dipilih 5 orang yang ikut naek helikopter bersama Pak Hepi n keliling Jateng. Oh ya, kegiatan CYOF ini baru aja dilaksanain dari tanggal 12-13 Februari 2011, dan tadi siang helikopternya lewat di atas kepala saya, pas saya lagi jadi hakim garis (berpanas-panasan) di GALAKSI (Galang Aksi Smansa).
And yup, I'm JEALOUUUUUUS >,<

NEXT!
New class is too small!!! XS
Jadi, akhirnya 4 kelas belakang dipindahkan ke kelas baru. Tapi sayangnya oh sayangnya, kelasnya amat sangat jauh lebih kecil sekali (hiperbola : on) dibandingkan kelas lama dan kelas* kakel. And do you know? Fasilitas RSBInya belum dipasang. Rawrrrr :s
Yup, dari 9 kelas, ada 4 yang belum berfasilitas RSBI, 4 yang masih kurang lengkap, dan 1 kelas yang udah lengkap (yang sering promosi "ACnya tigaaaaa). Nggak adil kan? Well, kita juga ngrasa begitu. Apalagi setelah cari info sana-sini, 8 kelas itu hanya akan ada kipas angin, no AC, =="
Oke deh, bukannya saya minta AC ato apa. Saya cuma minta keadilan dan kebijaksanaan aja. Kalo cuma mau dipasang kipas angin, harusnya bikin kelas yang lebar nan sejuk. Ato nggak, seharusnya AC di salah satu kelas X itu dicopot dong. Kesannya kok kita bayar sama, dapat fasilitasnya beda, nggak adil banget kan? :/

LAST!
GALAKSIII!
Yup, ini sebuah acara lomba dari Passusbra Smansa. Yang dilombain (seingetku) ada tiga, LPBB, FPB (upacara gitu), dan PPG (Putra Putri Galaksi). Meski saya bukan panitia, tapi saya dimintakan tolong untuk jadi hakim garis disana. And yeah, tadi di tim terakhir saya lalai abis. Ampun beribu ampun deh kak m(__)m
Anyway, keren juga nglihat berbagai macam gerakan variasi yang lucu nan unik abis. Sayang tim dari Smansa justru nggak show off ._.
Yang bikin aku ketawa disini justru dari PPG. Jadi teringet masa lalu yang menggelikan (baca : jadi peserta PPG, pas sesi tanya jawab berngawur ria, tangan malah ditaruh di pinggang terus XP)

Well, itulah sekedar post gaje saya~

P.S. Dapatkan Dorayaki bergambar Naruto hanya di UKS Smansa~ LOL

Wednesday, February 9, 2011

Shout Out : The Alanda Kariza Case

Just wanna share about the Alanda Kariza Case...
Ini bener-bener nunjukkin betapa nggak adilnya hukum di negeri kita tercinta....
Here's the story :

Ibu, 10 tahun penjara, 10 milyar rupiah

 
Meet my heroes :-)
Jika ditanya apa cita-cita saya, saya hampir selalu menjawab bahwa saya ingin membuat Ibu saya bangga. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding mendengar Ibu menceritakan aktivitas saya kepada orang lain dengan wajah berbinar-binar. Semua mimpi yang saya bangun satu persatu, dan semoga semua bisa saya raih, saya persembahkan untuk beliau. Belakangan ini, kita dibombardir berita buruk yang tidak habis-habisnya, dan hampir semuanya merupakan isu hukum. Saya… tidak henti-hentinya memikirkan Ibu. Terbangun di tengah malam dan menangis, kehilangan semangat untuk melakukan kegiatan rutin (termasuk, surprisingly, makan), ketidakinginan untuk menyimak berita… Entah apa lagi.
Selasa, 25 Januari 2011, periode ujian akhir semester dimulai. Hari itu juga, Ibu harus menghadiri sidang pembacaan tuntutan. Hampir tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan Ibu saya, yang sejak bulan September 2005 bekerja di Bank Century. Hanya keluarga dan kerabat dekat kami yang mengetahui bahwa Ibu menjadi tersangka di beberapa kasus yang berhubungan dengan pencairan kredit di Bank Century. Sidang pembacaan tuntutan kemarin merupakan salah satu dari beberapa sidang terakhir di kasus pertamanya.
Sejak Bank Century di-bailout dan diambil alih oleh LPS, kira-kira bulan November 2008 (saya ingat karena baru mendapat pengumuman bahwa terpilih sebagai Global Changemaker dari Indonesia), Ibu sering sekali pulang malam, karena ada terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya jarang bertemu beliau. Bahkan ketika saya berulangtahun ke 18, saya tidak bertemu dengan Ibu sama sekali, karena beliau masih harus mengurus pekerjaan di kantor. Itu pertama kalinya saya berulangtahun tanpa Ibu.  Seiring dengan diusutnya kasus Century, Ibu harus bolak-balik ke Bareskrim untuk diinterogasi oleh penyidik sebagai saksi untuk kasus-kasus yang melibatkan atasan-atasannya.

Sejak saya kecil, Ibu saya harus bekerja membanting tulang agar kami bisa mendapat hidup yang layak – agar saya mendapat pendidikan yang layak. Ketika saya duduk di SMP, beliau sempat di-PHK karena kantornya ditutup. Kami mengalami kesulitan keuangan pada saat itu, sampai akhirnya saya menerbitkan buku saya agar saya punya “uang saku” sendiri dan tidak merepotkan beliau, maupun Papa. Ibu sempat menjadi broker property, berjualan air mineral galonan, sampai berjualan mukena. Adik pertama saya, Aisya, ketika itu masih kecil. Ibupun mengandung dan melahirkan adik kedua saya, Fara. Akhirnya, ketika buku saya terbit, beliau mendapat pekerjaan di Bank Century. Papa sudah duluan bekerja di sana, tetapi hanya sebagai staf operasional.
Saya lupa kapan… tapi pada suatu hari, saya mendengar status Ibu di Bareskrim berubah menjadi TSK. Tersangka.
Itu merupakan hal yang tidak pernah terlintas di pikiran saya sebelumnya. Tersangka? Dalam kasus apa? Dituduh menyelewengkan uang?
Sejak Ibu bekerja di Century, hidup kami tetap biasa-biasa saja. Jabatan Ibu sebagai Kepala Divisi boleh dibilang tinggi, tapi tidak membuat kami bisa hidup dengan berfoya-foya. Orang-orang di kantor Ibu bisa punya mobil mahal, belanja tas bagus, make up mahal… Tidak dengan Ibu. Mobil keluarga kami hanya satu, itupun tidak mewah. Saya sekolah di SMA negeri dan tidak bisa memilih perguruan tinggi swasta untuk meneruskan pendidikan karena biayanya bergantung pada asuransi pendidikan. Ibu tidak membiarkan saya mendaftarkan diri untuk program beasiswa di luar negeri – beliau khawatir tidak bisa menanggung biaya hidup saya di sana. Papa di-PHK segera setelah kasus Century mencuat ke permukaan. Papa tidak bekerja, hanya Ibu yang menjadi “tulang punggung” di keluarga saya. Papa dan saya sifatnya hanya “membantu”.
Saat itu, berat sekali rasanya, Ibu memiliki titel “tersangka” di suatu kasus. Saya tidak bisa mendeskripsikan perasaan saya ketika itu. Saya duduk di Kelas 3 SMA tatkala status Ibu berubah. Ibu jatuh sakit karena tertekan. Tepat satu hari sebelum Ujian Akhir Nasional, Ibu harus diopname, dan saya baru tahu pukul 10 malam karena keluarga saya khawatir hal ini akan mengganggu konsentrasi saya dalam menjalani ujian. Saya tidak lagi bisa memfokuskan pikiran saya terhadap UAN SMA. Pikiran saya hanya Ibu, Ibu, dan Ibu.
Sejak itu, hidup kami benar-benar berubah… walau dari luar, Ibu dan Papa berusaha terlihat biasa-biasa saja. Mereka tidak cerita banyak kepada saya. Mobil dijual dan mereka membeli yang jauh lebih murah. Kami jarang pergi jalan-jalan dan saya jarang mendapat uang jajan. Kami lebih jarang menyantap pizza hasil delivery order. Supir diberhentikan, dan hanya punya satu pembantu di rumah. Ibu dipindahkan ke kantor cabang, sementara Papa mengalami kesulitan mencari pekerjaan. Saya beruntung, mereka berdua tidak pernah menahan saya dari melakukan hal-hal yang saya mau lakukan, terutama aktivitas Global Changemakers dan IYC. Tapi, saya sadar, bahwa hidup kami benar-benar berubah.
I can live with that. I’m willing to work part time, do internships, and work my ass off to publish more and more books if it would help my parents, especially my mother. Although I don’t have my own car and I can’t shop luxurious stuff just like my friends do, I’m happy, and I’m willing to live like that. Saya mau, meski hal tersebut pasti melelahkan. Saya memilih beasiswa dari BINUS International dibanding Universitas Indonesia, salah satunya juga supaya orangtua saya tidak perlu lagi membiayai pendidikan saya. Supaya uang untuk saya bisa digunakan untuk membiayai pendidikan adik-adik saya. Saya ingin mereka bisa les Bahasa Inggris bertahun-tahun seperti saya dulu… siapa tahu mereka bisa memenangkan kompetisi-kompetisi internasional yang bergengsi.
Awalnya pun berat bagi Ibu, tapi lambat laun, Ibu sangat ikhlas. Ibu jarang membagi kesulitannya kepada saya – selalu disimpan sendiri atau dibagi ke Papa. Beliau hanya mengingatkan saya untuk tidak lupa shalat dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai-nilai yang baik agar beasiswa tidak dicabut. Dari apa yang dialami Ibu, saya belajar untuk tidak dengan mudah mempercayai orang lain. Ibu orang baik dan hampir tidak pernah berprasangka buruk. Tapi sepertinya kebaikannya justru dimanfaatkan untuk kepentingan orang lain.
Ibu dituduh terlibat dalam pencairan beberapa kredit bermasalah, yang disebut sebagai “kredit komando” karena bisa cair tanpa melalui prosedur yang seharusnya. Beberapa kredit cair tanpa ditandatangani oleh Ibu sebelumnya. Padahal, seharusnya semua kredit baru bisa cair setelah ditandatangani oleh beliau yang menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Legal. Ya, tidak masuk akal.
“Kredit komando” ini terjadi atas perintah dua orang yang mungkin sudah familiar bagi orang-orang yang mengikuti kasus Century melalui berita, Robert Tantular dan Hermanus Hasan Muslim. Dua orang ini sudah ditahan dan seharusnya, menurut saya, kasusnya sudah selesai. Ibu dulu hanya menjadi saksi dalam kasus mereka berdua, karena kredit-kredit tersebut cair karena perintah mereka, bukan Ibu. Bahkan tandatangan Ibu pun “dilangkahi”. Pertanyaan saya, mengapa Ibu dijadikan tersangka? Nonsens.
Oleh karena itulah, saya optimis. Saya tahu bahwa Ibu tidak bersalah, walaupun saya ‘awam’ dalam dunia hukum perbankan. Saya selalu berkata kepada Ibu bahwa semua akan baik-baik saja, karena itulah yang saya percayai, bahwa negara ini (seharusnya) melindungi mereka yang tidak bersalah, bahwa negara ini adalah negara hukum.
Sampai akhirnya, pada tanggal 25 Januari 2011, sehari sebelum saya ujian Introduction to Financial Accounting, saya harus menerima sesuatu yang, sedikit-banyak, menghancurkan mimpi yang telah saya bangun bertahun-tahun, dalam sekejap.
Hari itu seharusnya menjadi hari yang biasa-biasa saja. Ujian hari itu bisa saya kerjakan dengan baik. Saya pulang cepat dari kampus, tidur siang, bangun dan menonton televisi. Ibu pulang malam. Status BBM salah seorang tante berisi: “Deep sorrow, Arga”. (Nama Ibu adalah Arga Tirta Kirana). Saat itu, untuk sejenak, saya tidak mau tahu apa yang terjadi. Hari itu, Ibu dan Papa pergi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mendengar pembacaan tuntutan.

Ibu dituntut kurungan 10 tahun penjara dan denda sebesar 10 milyar Rupiah.

Sesak nafas. Yang terasa cuma airmata yang tidak berhenti.
Mungkin, ini cuma mimpi buruk… Mungkin, ketika terbangun, ternyata kasus ini sudah berakhir, dan saya bisa menjalani hidup yang “biasa” lagi dengan Ibu, Papa, dan dua adik-adik yang masih kecil. Walau hidup kami tidak mewah, tapi bahagia. Tidak harus ada sidang, tidak harus ada penyidikan di Bareskrim, tidak harus ada pulang larut karena harus ke kantor pengacara, tidak harus melewatkan makan malam yang biasanya dinikmati bersama-sama. Saya kangen Ibu masak di rumah: pudding roti, spaghetti, roast chicken, sop buntut, apapun. Saya kangen pergi ke luar kota, walau cuma ke Bogor, bersama keluarga. Hal-hal kecil yang sudah tidak bisa kami nikmati lagi. Kalau ini hanya mimpi buruk, saya mau cepat-cepat bangun.
Mungkin saya tidak sepintar banyak orang di luar sana, terutama para ahli hukum: mulai dari hakim, jaksa, sampai pengacara maupun notaris. Saya tiga kali mencoba untuk diterima di FHUI, dan tiga kali gagal. Tapi, saya bisa menilai bahwa tuntutan yang diajukan itu tidak masuk di akal.
Gayus – kita semua tahu kasusnya, kekayaannya, kontroversinya – divonis 7 tahun penjara dan denda 300 juta. Robert Tantular dituntut hukuman penjara selama 8 tahun dan Hermanus Hasan Muslim dituntut hukuman penjara selama 6 tahun dari PN Jakarta Pusat. Lalu, mengapa Ibu 10 tahun? Setolol dan seaneh apapun saya, saya cukup waras untuk tidak sanggup mengerti konsep tersebut menggunakan nalar dan logika saya. Apakah karena keluarga kami tidak memiliki uang? Ataukah karena Ibu justru terlalu baik?
Ini negara yang saya dulu percayai, negara yang katanya berlandaskan hukum. Atas nama Indonesia, saya dulu pergi ke forum internasional Global Changemakers. Atas nama Indonesia, saya mengikuti summer course di Montana. Untuk Indonesia, saya memiliki ide dan mengajak teman-teman menyelenggarakan Indonesian Youth Conference 2010. Indonesia yang sama yang membiarkan ketidakadilan menggerogoti penduduknya. Indonesia yang sama yang membiarkan siapapun mengkambinghitamkan orang lain ketika berbuat kesalahan, selama ada uang. Indonesia yang sama yang menghancurkan mimpi-mimpi saya.
“Apa yang Alanda ingin lakukan sepuluh tahun lagi?”
Sebelumnya saya tahu, saya punya begitu banyak mimpi yang ingin dicapai, untuk membuat Ibu bangga, dan – mungkin – untuk Indonesia. Ingin mendirikan sekolah supaya pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, ingin menyelenggarakan IYC terus menerus agar ada banyak agen perubahan di Indonesia, ingin ini dan ingin itu. Keinginan-keinginan itu mati tanpa diminta. Sekarang hanya ingin Ibu bebas dari seluruh kasus tersebut. Sekarang hanya ingin hidup bahagia bersama Ibu, Papa, dan adik-adik – di rumah kami yang tidak besar tapi cukup nyaman; jalan-jalan dengan mobil yang tidak mahal tapi bisa membawa kami pergi ke tempat-tempat menyenangkan.
Saya mau ada Ibu di ulangtahun saya yang keduapuluh, dua minggu lagi. Saya mau ada Ibu di peluncuran buku saya – seperti biasanya. Saya mau ada Ibu waktu nanti saya lulus dan diwisuda. Saya mau ada Ibu ketika saya suatu hari nanti menikah. Saya mau ada Ibu ketika saya hamil dan melahirkan anak-anak saya.
Uang, politik, hukum yang ada di negara ini menghancurkan bayangan saya tentang hal itu. Mungkin selamanya pilar-pilar hukum hanya akan mempermasalahkan kredit-kredit macet, menjebloskan orang-orang ‘kecil’ ke penjara tanpa bukti dan analisa yang komprehensif (maupun putusan yang masuk di akal), bukan 6,7T yang entah ada di mana saat ini. Mungkin hal-hal seperti ini yang membuat pemuda-pemuda optimis berhenti berkarya untuk Indonesia. Mungkin hal-hal seperti ini yang membuat individu-individu brilian memilih untuk tinggal dan berkarya bagi negara lain… agar keluarga mereka tetap utuh. Supaya mereka tidak harus menghadapi ketidakadilan yang menjijikan seperti ini.
Saya mau Ibu ada di rumah, Indonesia. Tidak di penjara, tidak di tempat lain, tapi di rumah, bersama saya, Papa, Aisya, dan Fara.
Hari Kamis, Ibu akan membacakan pledooi (pembelaan) di PN Jakarta Pusat. Ibu akan menceritakan seluruh kejadian yang beliau alami dan mengapa seharusnya beliau tidak mengalami tuduhan apalagi tuntutan ini.
Saya mohon doanya buat Ibu, walau mungkin Anda tidak pernah mengenalnya. Ia berjasa besar bagi saya, dan saya yakin, bagi banyak orang di luar sana. Beliau membutuhkan doa, dukungan, dan bantuan dari banyak orang.
Even if I have to let Indonesian Youth Conference go, even if I have to work hard 24/7 to live without having to ask for allowances from my mother… I’m willing to do so.
I just want her to stay with me… instead of behind those scary bars. I just want her to witness everything that I will achieve in the future. I just want her to see my little sisters grow up, beautifully. I just want her to always be there around the dining table, and we’ll have dinner together. I just want her to cook again for the whole family on Sunday mornings. I just want her to let me drive for her when she has to go somewhere. I just want her to listen to my stories about my boyfriend, my friend, campus life, or silly little things. I just want her here… Here.
I love you, Mum. I do… :’(

Source : Here

Monday, January 31, 2011

Let's Sing! - Mahou Shoujo Madoka★Magica OP Single

Another music post! Woohoo!
Kali ini tentang OP dari Mahou Shoujo Madoka★Magica~
Berkisah tentang seorang gadis bernama Madoka Kaname, usia 14 tahun, mengalami sebuah mimpi buruk dan ditawari menjadi Magical Girl (Mahou Shojo) bersama dengan temannya Sayaka Miki oleh Kyuubey. Teman dari Kyuubey, seorang magical girl bernama Mami Tomoe pun mengharapkan mereka juga menjadi seperti dirinya. Tapi, dengan alasan tersembunyi, seorang magical girl lain bernama Homura Akemi bertekad untuk melarang Madoka menjadi magical girl. Apalagi ada sesuatu yang misterius di balik kontrak tersebut.....
Lanjut!

OP Single : Connect by Claris

Sunday, January 30, 2011

Let's Sing! - YUI : It's My Life/Your Heaven Single

Yahoo! Another music post for all~
Kali ini tentang single terbaru YUI, yg baru launching tanggal 26 Januari lalu~
Siapa itu YUI? Nah, Yui ini adalah seorang penyanyi, gitaris sekaligus penulis lagu wanita dari Fukuoka, Jepang. Memulai karirnya dari tahun 2004, ia pun menjadi artis yang sangat terkenal. Buat para pecinta anime, kalian bisa mendengar Yui dari OP dan ED nya Bleach (Rolling Star dan Life) serta dari OP 1 nya Fullmetal Alchemist : Brotherhood (Again)~
Yuk, lanjut :D

Single - It's My Life/Your Heaven by YUI





Friday, January 28, 2011

Let's Sing! - Kimi ni Todoke 2nd Season ED Single

Yak, kembali bersama saya, membawa kabar gembira~
Kali ini saya bawa ED single dari Kimi Ni Todoke 2nd Season, yippe! 
Apa itu Kimi Ni Todoke?
Berkisah tentang seorang gadis bernama Kuronuma Sawako. Ia sering disalahpahami (bener nggak tuh basanya?) oleh teman sekelasnya. Sikapnya yang malu dan manis sering dianggap sebagai sikap menyeramkan. Ini sih gara-gara dia mirip kayak hantu Jepang, sehingga teman-temannya selalu memanggilnya Sadako. Berharap banget untuk memiliki teman dan hidup normal, dia secara alamiah (?) tertarik pada Kazehaya Shouta, cowok terpopuler (terbaik, terganteng, etc) di kelas, yang sifat "100% menyegarkan" (emangnya permen mint?) nya mendapat kekaguman besar dari Sawako. Jadi saat Kazehaya mulai berbicara dengannya, mungkin ada harapan untuk persahabatan yang selalu Sawako idamkan. Atau mungkin... ada sedikit harapan untuk cinta di masa depannya~
Lanjut saja yuk~
ED Single : Kimi ni Todoke... by MAY's
 

Shout Out : So What If I'm Different?

WARNING : THIS POST CONTAINS RANDOMNESS, RAMBLENESS, ANGSTNESS, ANGRYNESS, ETC. YOU HAVE BEEN WARNED, MY FRIEND...

For me, junior high life was fun.
Being in the same class for three years, knowing inside and out of each person, laughing and crying together, and for some times, lash out at each other, almost made our friendship broken, but we quickly repaired that.
Still, I love it. Why, you say?
Because all of us were different, and we actually APPRECIATE each other.
Of course, back then, I'm also a manga and anime fan, and everyone knew that. They also knew that I love English and Japanese songs more than Indonesian. The others? Some of them loves to talk about boys, some talks some random things, some play their laptops, some of them play soccer IN THE class, some of them watch movie using the school's computer, etc.
But still, we appreciate each other.
When all of us talked together, we talked everykind of topic. Each of us knew what the topic that he/she didn't like, so we rarely talked about that. For instance, the girls knew that I didn't like having boy talks, so they kept that topic to a minimum. And I knew that they won't like anime, so I rarely talked about that, only talking about that to my best friends and fellow fans.
We sometimes mocked each other, yet we tried not to hurt their feelings. When someone was sad, we'd helped as we could. We made all of us talk, even the most quiet person, our class leader, would talk to us.
In short, yes, we ARE different, very different. But we APPRECIATE it.
That was the time when I hoped that this situation would last in senior high.


However, the reality was rather cruel to me.


As I began my senior high, things changed. VERY changed.


Surprise! Ada Edisi Terbatas Cetakan Pertama!

Woohoo! Ada kabar bagus buat para fansnya Suzumiya Haruhi!
Buat yang belum tahu siapa dan apa itu Suzumiya Haruhi, well, itu berarti kalian bukan pecinta anime sejati! 
Suzumiya Haruhi adalah sebuah serial cerita, yang sampai saat ini terdiri dari 10 light novel (dimana novel ke 10 akan diterbitkan 2 bagian), 2 season anime, dan 1 movie (The Disappearance of Suzumiya Haruhi), berkisah tentang kehidupan sehari-hari seorang siswi sekolah menengah atas yang tidak biasa bernama Haruhi Suzumiya, Kyon (si narator) dan "teman-temannya" yang terlibat dalam berbagai hal yang dia lakukan. Saat masuk sekolah dulu, ia membuat nama dengan perkenalannya yang khas, yaitu "Aku tidak tertarik pada manusia biasa. Kalo ada alien, penjelajah waktu, esper, ato penjelajah dimensi, datanglah kepadaku. Itu saja." Dan berkat usul Kyon untuk membuat klub, maka ia pun "mengajak"nya untuk membuat SOS Brigade
Dan kamu tahu? Mereka benar-benar datang ke dia, dalam wujud 3 manusia yang bergabung di SOS brigade (Klub Save The World By Overloading It With Fun : Haruhi Suzumiya Brigade) miliknya. Ada Mikuru Asahina, si penjelajah waktu yang moe abis, Yuki Nagato, si alien yang pendiam, jenius dan kutu buku, serta Koizumi Itsuki, si esper yang selalu senyum-senyum. Dan tujuan mereka datang menghampiri Haruhi? Karena dia memiliki kekuatan "Tuhan" . Nah lo, kaco balau kan? XD
Biar pada penasaran, cari tau sendiri sana :P
Eniwei, lanjut ke artikel yuuuk~

Twitternya Jepang.... Bukan Burung, Tetapi Beruang!

Lagi-lagi sebuah artikel tentang Jepang~
Kali ini kita bakal mbahas Twitter di Jepang, jadi disimak saja kawan~




Let's Sing! - Yumekui Merry OP & ED Singles

Berkisha tentang seorang tokoh yang bernama Merry, seorang muma, penghuni yume (alam mimpi) yang bisa disebut nightmare atau disamakan dengan succubus. Apa yang terjadi pada Yumeji sebelumnya adalah tindakan muma dalam hal ini John Doe, yang ingin pergi ke dunia nyata dengan merasuki tubuh manusia (utsuwa) yang masuk ke dalam yume-nya. Merry berbeda dengan muma biasa karena dia memiliki tubuh fisik dan apa yang dilakukannya adalah mengalahkan para muma jahat sehingga Yumeji memberinya julukan Yumekui Merry, atau Merry sang Dream Eater. Selama di dunia manusia, Merry tinggal di rumah Tachibana, bersama Yumeji, Isana, dan ayahnya. Dia juga dipekerjakan sebagai maid di warkop milik ayah Isana. Merry juga berkenalan dengan teman-teman Yumeji dan Isana disekolah, antara lain: Hoshino Mei, Akiyanagi Takateru, dan Kirishima Saki. Dia bahkan membantu untuk membebaskan Mei dai Chris Evergreen, muma yang mengincarnya. Entah karena takdir atau hanya kebetulan, Yumeji dan Merry juga bertemu dengan Kounagi Yui, cewek yang dengan sukarela menjadi utsuwa dari Engi Threepieces. Engi sempat salah mengira bahwa Merry adalah Hercules, muma yang membunuh saudari kembarnya. Semakin lama, semakin banyak pula muma yang muncul disekitar Yumeji dkk. Lawan seperti apakah yang nantinya akan mereka jumpai? Benarkah Merry seorang mumagoroshi (pembunuh muma)? Simak selengkapnya di Yumekui Merry!


Tuesday, January 25, 2011

Tipe Orang Yang Belajar Bahasa Inggris Ala K-On!

Lagi-lagi saya nemuin artikel yang unik dan bermanfaat lo :D
Sebenarnya sih artikel ini dikhususkan untuk pembelajar Jepang, tapi buat pembelajar Indonesia pun cocok sekali, jadi pantaslah kalo di share disini :3 
Buat yang nggak tau tentang anime K-On!, well, K-On! berkisah tentang 4 gadis SMA yang gabung ke klub "Light Music" untuk menyelamatkan klub ini agar tidak dibubarkan. Tapi, mereka cuma satu-satunya anggota di klub, dan pada awalnya, Yui Hirasawa (tokoh utama), nggak punya pengalaman apapun buat main alat musik ataupun baca partitur. Yah, setelah bantuan teman-temannya, Yui pun belajar menjadi pemain gitar yang sangat baik (dan sangat jenius, cuma dia hanya bisa fokus ke 1 hal, jadi kalo disuruh belajar sama main gitar berbarengan, ancur deeh). Nah, sejak itu Yui, Mio Akiyama sang bassist yang moe abis dan pemalu, Ritsu Tainaka si drummer yang energetik dan Tsumugi Kotobuki sang keyboardist yang elegan dan misterius, menghabiskan waktu di sekolahnya berlatih, tampil saat festival sekolah dan penyambutan siswa baru, ato cuma sekedar hang out dan melakukan hal* gaje, seperti minum teh dan makan snack (makanya nama bandnya Houkago Tea Time, ato Waktu Ngeteh Pulang Sekolah). Klub mereka diawasi Sawako Yamanaka, guru musik yang jadi wali kelas mereka saat kelas 12. Dibalik tampangnya yang baik, ternyata dia itu malaas sekali dan mantan anak metal! Saat kelas 11, klub ini kedatangan 1 gitaris lagi, seorang adik kelas atau kouhai bernama azusa Nakano. Setelah Azusa bergabung, mereka lebih terstruktur dan lebih berlatih dengan giat, meskipun lebih banyak main-mainya sih ==" (bayangkan saja, latihan musim panas malah di villa, akhirnya nggak latihan deeh --"). Cerita ini berakhir saat para senior lulus. Mereka setuju untuk kuliah di tempat yang sama dan meninggalkan klub kepada Azusa (yang dibalik sifat marah-marah dan disiplinnya, ternyata sayang banget sama seniornya :')) 
Oke deh, langsung saja kita ke artikelnya, yuk mari~
 

Monday, January 24, 2011

A Little Hiatus : Studying!

Yahoo, readers! I'm back~Cuma mau sedikit ngasih tau, untuk beberapa hari ke depan, author bakal hiatus dari dunia perblogan....Kenapa oh kenapa? Baru bikin blog saja sudah pake acara hiatus segala?Well, ini dikarenakan author akan konsen belajar buat seleksi tim OSN sekolah, minta doanya supaya kepilih ya! Yah, blog ini nggak akan mati kok, sesekali author akan berusaha menguodate, OK? :) That's it then, sayonara~

***   Yahoo, readers! I'm back~Just wanna tell something, for the next few days, I'll have to take a hiatus from the blogosphere.
Why oh why, you say? Just making a blog, and then suddenly take hiatus?!Well, this is because I've got to concentrate for the selection of OSN school's team, so I need you prays so that I can be chosen! Please pray for me! >,<f course, this blog won't die, sometimes I'm gotta update it, but not frequently, kay? :)Well, that's it then, Sayonara~

Saturday, January 22, 2011

New Life, New Tale : IJSO 2009 ~Intermezzo~

Hohoho~
Kembali berjumpa dengan saya, si author gaje nan cantik ini~
Ini merupakan postingan selingan yang menjadi gambaran tentang isi 3 postingan selanjutnya dari IJSO tale ini Sekedar mengingatkan, postingan ini diambil dari Official blognya anak pelatihan IJSO 2009, bisa dilihat di sini.
Selamat menikmati!
Intermezzo
Cerdas dan Berenergi


Pagi-pagi sekali mereka bangun (atau sekali-sekali mereka bangun pagi-pagi?), walaupun harus melawan hawa dingin kota Bandung dan rasa kantuk yang tersisa akibat bergadang mengulang materi hingga malam (dan tentunya disertai rasa pusing akibat susahnya mencerna dan menyerap asupan materi pelajaran.) Sambil menunggu giliran mandi (kalau yang mau mandi..) sebagian dari mereka mengulang materi pelajaran, ada juga yang menonton TV (ga penting banget…!), dan ada pula yang bergegas menyimpan tas di kelas, dengan harapan bisa dapat tempat duduk di deretan terdepan.

Inspiring Story : Friend And Acquaintance (Eng + Ind)

There is a difference between being an acquaintance and being a friend. An acquaintance is someone whose name you know, who you see every now and then, who you probably have something in common with and who you feel comfortable around.  
Ada perbedaan antara seorang kenalan dan teman. Kenalan adalah seseorang yang namanya kamu tahu, yang sering kamu lihat, yang mungkin mempunyai kesamaan denganmu dan yang membuatmu nyaman berada di sekitarnya.





Shout Out : Best Friends, Friends, or Just Acquaintances? (Eng)

There was a time when I was still awoke late at night. The silent atmosphere in my room, which sometimes interrupted by some vehicles passing by, were poking at me for still awake, eyes opened wide. Even the cold air couldn't make me drowzy enough to sleep. Since I wanted to kill the time, I started to do some thinking. I can't watch anime since the notebook was in my parent's room. I can't go online since I didn't have electronic pulse left. Studying? Eh, no good either, since I wasn't in mood (though, who IS in the mood for STUDYING?). 

Then I started some brainstorming. Thinking about anything. Then, a nice topic struck me. 

Friendship.


New Life, New Tale : IJSO 2009 ~Introduction~ (Ind)

Ini merupakan postingan pertama dari 4 bagian tentang pengalaman gadis gaje ini saat mencicipi seleksi tim Indonesia untuk IJSO 2009. Check it out!
~INTRODUCTION~
24 Februari 2009. Sebuah tanggal yang menjadi jalan untuk mengubah semuanya.
Waktu itu aku masih belajar dengan tenang di kelas. Salah satu guru IPAku yang mengajar kelas 9 tiba-tiba masuk ke kelasku dan memanggilku. Tentu saja aku heran, apa aku ada masalah sama guru ini? Atau mungkin ada sesuatu yang mau disampekan padaku?
Ketika aku keluar, beliau langsung menanyakan padaku, "Nilai rapot MIPAmu berapa? Ada 9 kah?"
"Eh, semuanya sih 9 Pak. Emangnya ada apa ya Pak?"
"Begini, mau tidak ikut seleksi IJSO tingkat provinsi?"
"Hah, IJSO? Apa itu Pak?"
Dengan wajah innocent dan ketidaktahuanku, aku pun mendengarkan penjelasan Beliau. IJSO, singkatan dari International Junior Science Olympiad, merupakan sebuah olimpiade MIPA tingkat internasional, dimana sluruh anak SMP di dunia bakal bersaing buat jadi juara. Tiap kota n kabupaten ngirim 2 perwakilan, 1 kelas 7 dan 1 kelas 8. Nah, karena pemkot tercinta males nyeleksi (forgive me, pemkot!) mereka cuma nunjuk SMP ku dan SMP lainnya buat ngirimin wakil ke propinsi.

Wednesday, January 19, 2011

Shout Out : Shocking News About Gayus?

Baru saja aku pulang dari les, udah disambut berita hangat dari kasus Gayus~
Nih beritanya :

Gayus Buka-bukaan

Breaking News / Hukum & Kriminal / Rabu, 19 Januari 2011 15:42 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Rentetan kata-kata itu sepertinya memang sudah dipersiapkan. Entah, apakah catatan dalam secarik kertas itu cuma ungkapan kegusaran atau merupakan senjata baru, hanya Gayus Halomoan Partahanan Tambunan yang tahu. Yang jelas, usai mendengar vonis tujuh tahun penjara untuk dirinya, Gayus membuka dugaan rekayasa di balik kasusnya.