Saturday, January 18, 2020

Say "Hello" to The World! (Ind+Eng)

Halo! Konichiwa! Ni hao! (*゚▽゚)ノ
Akhirnya berjumpa lagi dengan saya, si gadis yang suka teriak-teriak (umumnya mengarah ke hal-hal gaje) dan perlu didengar (baca : nyari perhatian) oleh para pembaca blog gaje dan abal-abal ini. Kali ini si gadis pembuat onar ini kembali menerbangkan (?) sebuah blog ciptaannya di kerumunan dunia maya yang semakin berkembang ini untuk yang kesekian kalinya (saking banyak dan tidak diurusnya).
Blog ini bernama "Can You Hear Me?" karena, well, si author emang pengennya gitu #digeplakpembaca. Okeh, sebenarnya maksud dan tujuan berdirinya blog ini yaitu untuk mengeluarkan, atau lebih tepatnya meneriakkan, semua ide-ide dan kefrustasian di otak ini yang tidak bisa (atau tidak pernah) ditanggapi oleh makhluk-makhluk dunia nyata yang keji, munkar dan nakir (?). Blog ini akan menjadi media si gadis gaje ini agar dapat didengar oleh para pembaca di dunia maya sekalian.
Oh ya, bagi para pembaca yang teliti, pasti akan bertanya-tanya, "Ngapain ni di judul ada (Ind+Eng) segala? Mau gaya lo? Sok Inggris-Inggrisan?" #ambilsepatu #lemparkepembaca #esmosi. Jadi, si author akan membuat sistem dimana blog ini akan menjadi bilingual (atau lebih), yaitu postingan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris. Ini akan melatih si author untuk berteriak dengan leluasa, baik dengan bahasa Indonesia maupun dengan bahasa Inggris tanpa halangan suatu apapun. Jadi, jangan kaget kalo ada postingan yang cuma bahasa Indonesia saja, ato bahasa Inggris saja, ato bahasa Mandarin, ato yang paling buruk : tidak ada postingan sekali (saya harap sih tidak).
Si author akan berusaha (baca : memaksa) untuk meng-update blog ini secara rutin, sehingga akan lebih up-to-date, tajam, aktual, terpercaya, fantastis, bombastis, eksotis, and the list goes on and on and on and on~ Jadi, para pembaca, saksikanlah bagaimana kegajean seorang gadis remaja sampe harus diceritakan di blog ini, hanya di Kikoeru Ka? alias Can You Hear Me?
Thanks, and goodbye! Ciao!(´・ω・`)ノシ

 oOo 

Hello! Konichiwa! Ni hao!
After a long, long (and I mean LOONG) break, at last I, the girl who loves to shout out (usually some random things) and need to be heard (read : searching attention), can finally meet my readers in this oh-so-random-and-idontknowwhattotalkabout-blog. This time,the girl flied (?) a new blog made by her in this developing, crowded mass of cyber spac, AGAIN. Yeah, again, since I've abandoned the others =="a
This blog named "Can You Hear Me?" or "Kikoeru ka?" because, well, the writer DEMANDS it #hitbythereaders. Okay, actually the reason why I make this blog is for telling, or rather shouting, all of my ideas and frustation in this brain which can't (or never) get the attention of those evil, creepy, creatures who lives in the real life. This blog will be a media for this random girl so that she can be heard by the readers out there.
Oh, and for those who actually smart enough to notice the title, maybe many of you'll think that, "What's with the (Ind+Eng)? So cocky, so smartypants." #takeshoe #throwatreader #emotional. So, the author will made a system where this blog will be bilingual (or more), that is making some posts with Indonesian and English. This will actually trained the author to express her idea using both Indonesian and English. That's why, don't be surprised if there's an Indonesian-only post, English-only post, Mandarin-only post, or if worse comes to worst, no posts at all! *insert music of doom*
This author will tried (read : forced) to update this blog regularly, so that it'll be more up-tp-date, sharp, fantastic, bombastic, and the list goes on and on and on and on~ So, readers, please watch as a random girl will express all of hear ideas here!
Thanks, and goodbye! Ciao!(´・ω・`)ノシ

Saturday, September 1, 2012

What Are Friends For?

What are friends for?
If they only nagged at you everytime,
If they only talked to you just for knowing something,
If they only played with you to gain something,
If they only lied to you what they actually feel,
If they only asked your help but only to fulfill their selfishness,
If they only answered your question just because they want to get rid of you quickly,
If they only act good at you so that you can be used all the time,
What are friends for?

Sunday, May 13, 2012

A Love-Hate Relationship with X


Lagi-lagi, my black-hearted feeling menginspirasi untuk membuat tulisan. Lagi. Oh my ==”

* * *

Hubungan ini, kira-kira namanya apa ya? Sebuah hubungan cinta-benci, mutualisme-parasitisme, putih-hitam mungkin?

Mungkin kata-kata itu yang bisa menggambarkan hubungan ini dengan sebuah perkumpulan (yang mulai sekarang akan kita sebut dengan kata “X”).

* * *

Kalau bisa dibilang cinta, maka aku dengan bangga akan berkata, bahwa aku sangat, amat, mencintai X selalu.

Semua kisahku berawal dari X. Semua kenangan manisku berawal dari X.

Mulai dari masuk X untuk yang pertama kali, cepat-cepat menyelesaikan ujian yang hanya ada di X, menangis karena tidak bisa mendapatkan “sesuatu” di X bersama yang lainnya (sampai harus mengeluhkan kepada ketua X), sampai pada sebuah masa transisi dimana aku dan teman-teman, bukan, KELUARGA, menyambut dan mengurus para calon yang baru, membuatnya senyaman mungkin.

Kuakui, memegang peranan penting di X bukanlah hal yang mudah. Semuanya susah, sulit, dan njelimeti,  sampai terkadang membuat tekanan batin tersendiri (hehe). Apalagi posisi yang kupegang ini, meski bukan sebagai ketua yang tentu saja memegang kendali utama, tapi aku memiliki kuasa mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di X. Bangga? Pasti! Sombong? Boleh kan? Hehe...

Awal-awal kebersamaan kami sebagai keluarga, bisa dibilang, penuh dengan tantangan. Dimulai dari mengurus sebuah acara untuk mengubah status para calon ini sebagai anggota resmi X, dimana kita harus bertaruh dan menantang nasib kita terhadap sang mother nature, walaupun pada akhirnya kita harus kalah dengan telak dan menyakitkan, sehingga semua persiapan yang telah dilakukan harus dirombak ulang. Tapi kau tahu? Di balik kekalahan itu, tersimpan sejuta kenangan aneh, unik, ajaib nan manis yang ada, entah itu mandi hanya sekali (saking tidak ada waktu), mengatasi kekalahan kita terhadap alam bersama-sama, melihat tingkah laku unik calon-calon yang baru, serta, tentu saja, menangis ketika semuanya bermasalah.

Lalu kegiatan yang harus menjelajahi, naik dan turun gunung berpuluhkilometer jauhya, dengan persiapan yang serabutan banget, tapi pada akhirnya, bisa dan sukses untuk dijalankan. Lalu kegiatan dimana aku dan yang lainnya harus menjelajahi pelosok kotaku dan sekitarnya dengan satu tujuan : cari uang! Intinya, semua kegiatan yang, meski pada awalnya sangsi apakah bisa dijalankan, namun pada akhirnya berjalan dengan sukses, meski harus diiringi dengan tangisan dan amarah, namun akhirnya dihiasi dengan pengalaman unik, gaje, menyenangkan dan tidak terlupakan. Alhamdulillah J

Eits, jangan lupakan hal ini: kegiatan rutin. Kegiatan yang sudah (sedang? Atau justru belum sama sekali?) direncanakan akan dilaksanakan setiap minggunya oleh kami, sang pemegang kuasa dalam hal kegiatan. Tentu saja, pekerjaanku yang satu ini ditemani oleh partner yang juga berkualitas, begitu care terhadap para anggota resmi kita, dan tentu saja memiliki inovasi yang brilian, sangat brilian, sehingga benar-benar meningkatkan dan memajukan kualitas X. Sebuah kombinasi partner, yang menurutku, sangat akur, sangat memahami satu sama lain, dan sama-sama keren (oke, ini terlalu memuji diri sendiri ==”)

Singkatnya, setelah sekian lama berada di X, aku benar-benar merasakan arti kekeluargaan dan kebersamaan yang sebenarnya. Tertawa bersama, marah bersama, menangis bersama, rasanya benar-benar erat! Harapanku, tentu saja, agar banyak kenangan manis yang bisa dibuat untuk menghapus kenangan buruk yang ada.

Tapi sayang, harapan itu tidak terwujud. Yang ada, justru kebalikannya, hal yang benar-benar memaki, mencaci dan mencemooh semua hal-hal manis yang pernah ada.

* * *

Kalau bisa dibilang benci, maka aku dengan lantang mengatakan bahwa aku membenci X, meski tidak selalu.

Meski skala benciku tidak melebihi skala cintaku, namun harus kuakui, bahwa akhir-akhir ini, kedua skala tersebut sama imbangnya.

Kenapa?

Semua berawal dari sebuah perpisahan dengan partner yang, bisa dibilang, benar-benar aku kagumi dan hormati. Mulai dari miskomunikasi yang berujung ke saling caci dan maki mengenai diri masing-masing, hingga perbuatannya yang, berani kubilang, mengkhianati X, mengkhianati keluargaku, dan tentu saja, mengkhianatiku. Praktis, dengan raibnya eksistensi dia, maka kinerjaku menurun jauh, drastis, jatuh ke dasar jurang yang tidak berujung (apakah kata-kata ini terlalu hiperbola?).

Setelah itu, semua berubah. Tidak ada yang sama.

Konflik kecil-kecilan mulai muncul di keluargaku ini. Banyak keegoisan yang muncul di sana sini, dari semua kalangan dan pihak. Saking banyaknya konflik yang muncul, aku sampai harus mengadu (dan menangis, lagi, yeah, aku memang cengeng) kepada sahabat dari partnerku, bahkan hingga ke ketua. Sayang, bukan respon dan balasan yang baik yang ku terima, namun justru sikap acuh tak acuh yang aku dapatkan.

Ketika aku benar-benar merancang dengan matang, partner ku mengubah semuanya. Ketika aku ingin ikut mendapatkan “sesuatu yang lebih tinggi”, aku tidak bisa karena kewajibanku sebagai pemegang kuasa kegiatan tidak bisa kutinggalkan seenaknya. Ketika aku benar-benar tidak bisa mengikuti kegiatan yang ada, justru tidak ada rasa pemahaman dari keluargaku ini. Ketika semua membahas kegiatan yang tidak bisa kuikuti dan aku bertanya mengenai itu, justru jawaban yang bercanda dan sindiran yang aku dapat. Ketika partner ku akhir-akhir ini tiba-tiba muncul begitu saja, meski semua mengeluh namun toh keinginannya tetap dituruti, sedangkan keinginanku tidak dipedulikan sama sekali. Ketika semuanya bersenang-senang, termasuk partner ku, tidak ada satupun keluargaku yang mengerti kondisiku, setidaknya merasa simpatik, justru larut dalam kesenangan yang mereka buat.

Aku memang tidak bisa menyembunyikan rasa kebencian ini dengan baik. Tapi, entah kenapa mereka tidak menyadarinya. Atau mungkin mereka menyadarinya, namun hanya diam saja? Tidak berbuat apa-apa? Kecewa, kecewa.

Aku benci dengan keegoisan yang akhir-akhir ini muncul. Aku benci dengan kemunculan partner yang mengambil alih semua yang telah disusun dengan rapi. Aku benci dengan sikap keluargaku yang tidak memahamiku. Aku benci dengan kesenang-senangan yang mereka alami, sedangkan aku larut dalam kemurkaan yang mendalam. Dan, yang paling penting, aku benci pada diriku sendiri, yang dengan teganya memiliki perasaan benci untuk keluarga yang aku cintai.

Sejak kapan? Aku bahkan tidak menyadari bahwa perasaan benci ini diam-diam menyelinap di lubuk hati yang paling dalam. Apakah aku sudah termakan oleh cacian partner ku? Atau aku sudah termakan oleh suasana negatif yang ada? Atau karena aku kecewa, sangat amat kecewa berat, dengan perubahan di keluargaku ini?

Singkatnya, aku menyadari sisi gelapku tentang X, sebuah sisi egois yang benar-benar aku benci dengan sepenuh hati, yang pada akhirnya menggerogotiku perlahan-lahan dari dalam.

* * *

Damn. Kalau seperti ini terus, lama-lama bisa muncul kepribadian ganda. Calon psikopat? No way! Siapa yang mau coba?

Tentu saja, aku ingin merubah. Semuanya. Meski tidak bisa kembali lagi seperti dulu, namun  setidaknya aku, ya, AKU, ingin merasakan kebahagiaan yang dulu. Kembali berkumpul dan bersenang-senang dengan keluargaku. Benar-benar merasakan arti kekeluargaan dan kebersamaan yang sesungguhnya

Permohonanku memang cukup egois.
Aku ingin kembali akur dan bekerja sama (juga saling memahami) dengan partnerku.
Aku ingin menghilangkan rasa egois di diriku dan keluargaku.
Aku ingin dipahami oleh keluargaku mengenai kondisiku.
Aku ingin agar keluargaku bersedih ketika aku tidak ada.
Aku ingin menjadi orang yang penting dan berkesan dalam keluargaku.
Aku ingin agar rasa kebencianku bisa dihilangkan oleh keluargaku.
Aku ingin meminta maaf pada keluargaku yang telah merasakan kebencianku.

Egois. Memang sungguh egois. Yah, namanya juga manusia yang banyak salah dan dosa.

Aku harap, permohonanku ini bisa terkabul. Usaha? Sudah kuusahakan, meskipun hasilnya selalu percuma dan sia-sia. Bekerja lebih keras? Sekeras apa lagi aku harus bekerja?

Dear God, please do make my wish, my egoistic and selfish wish, come true. Amin.

Monday, May 7, 2012

Let's Sing! Vidro Moyou

Yosh, another music post!
Tahu Yanagi Nagi? Apa? Nggak tau? Kemana aja cuy~
Memulai karirnya sebagai niconico singer dengan nama Gazelle, ia sering mengcover lagu-lagu Vocaloid, dan yang paling terkenal adalah covernya Melt-Hatsune Miku. Ia juga aktif terlibat di musik-musik doujin dan menggunakan nama yana (untuk Touhou dan musik doujin lainnya), CorLeonis (sudah menghasilkan empat album lo!), Binaria (duet dengan Annabel).

Nagi memulai debut pertamanya sebagai vokalis supercell dengan menyanyikan lagu Kimi no Shiranai Monogatari. Setelah launching album  Today is A Beautiful Day bersama supercell, Nagi mulai bersolo karir. Proyek pertamanya yaitu membuat album bersama Jun Maeda, si pengarang Clannad, Little Busters! dan lain-lain dengan judul Owari no Hoshi no Love Song.


Nah, yang satu ini adalah single ED nya Ano Natsu de Matteru, sebuah drama-romance anime mengenai kisah cinta seorang alien, remaja dan cinta bersegi di antara mereka. Nikmati saja yah :3


Lyrics for Vidro Moyou
Kanji
探していた 好きになる理由を
もっともらしい言葉だとか

気づいたとき 糸は縺れ合って
固結びがひどくなってた

躊躇わないで言えたのなら

君はもう泣かないの

雲の形突き抜ける思いの衝動描く
漂う真夏の香りに 何度も思い出してる
誰か触れた軌跡だけ
夕立のように ぽつりと色が染みだしていた

レンズ越しに眺めてた世界は
他人事のように映り

失くしていた気持ちを知った時
僕らの時間 動き出した

秤にかける恋の質量

どうしたって釣り合わない

空の形焼き付ける
銀の向こうまで
日差しの眩しさ温度も 残らず全部欲しい
誰か歩いた道にだけ 続いてく光
硝子に反射して降り注ぐ

答えを出したその先に
どんな未来が続いても
好きだと言いたい
君に好きと言いたい

確かにあった あの夏を
幼い記憶を
閉じ込め 遠く 海へと飛ばそう
 

Romaji
sagashite ita suki ni naru riyuu o
motto morashii kotoba da toka

kizuita toki ito wa motsureatte
katamusubi ga hidoku natteta

tamerawanai de ieta no nara

kimi wa mou nakanai no

kumo no katachi tsukinukeru omoi no shoudou egaku
tadayou manatsu no kaori ni nando mo omoidashiteru
dareka fureta kiseki dake
yuudachi no you ni potsuri to iro ga shimidashite ita

RENZU goshi ni nagameteta sekai wa
taningoto no you ni utsuri

nakushite ita kimochi o shitta toki
bokura no jikan ugokidashita

hakari ni kakeru koi no shitsuryou

doushitatte tsuriawanai

sora no katachi yakitsukeru
gin no mukou made
hizashi no mabushisa ondo mo nokorazu zenbu hoshii
dareka aruita michi ni dake tsuzuiteku hikari
GARASU ni hansha shite furisosogu

kotae o dashita sono saki ni
donna mirai ga tsuzuite mo
suki da to iitai
kimi ni suki to iitai

tashika ni atta ano natsu o
osanai kioku o
tojikome tooku umi e to tobasou
 



English
I searched for the reason for falling in love
Like some believable words about it

By the time I realized it, the thread between us was all tangled up
and the tight knots had gotten worse

If I could tell you not to hesitate

Then you wouldn't be crying anymore

I sketch out the impulses in my thoughts that pierce through the shapes in the clouds
In the scent of midsummer drifting by, I remember them again and again
Only the tracks touched by someone
were colored in drips and drops like by a sudden shower

The world I gazed at through my lens
reflected like it's none of my business

When I realized what feelings I'd lost
Our time began to move forward

I put the weights of our love on a scale

They wouldn't balance, no matter what

I burn the shape of the sky into my mind
Including all of the Milky Way
The brightness and warmth of the sunshine— I want every last bit of it
Light only leads to the road that someone walked on
Pouring down and reflecting off of glass

No matter what future unfolds
after you give your answer
I want to say "I love you"
I want to say "I love you" to you

Keeping the summer that definitely happened
and my childhood memories inside of me



Indonesian
Aku mencari alasan untuk jatuh cinta
Seperti kata-kata yang dapat dipercaya mengenai hal itu

Ketika aku menyadarinya, benang di antara kita sudah kacau

dan simpul yang ketat itu semakin menguat

Jika aku dapat memberitahumu agar tidak ragu



Maka kau tidak akan menangis lagi


Aku melukis impuls di pikiranku yang melewati bentuk-bentuk awan
Saat bau pertengahan musim panas itu tercium, aku mengingatnya lagi dan lagi
Hanya jalan yang disentuh oleh seseorang
diwarnai oleh tetesan rintik-rintik seperti hujan yang mendadak datang

Dunia yang ku lihat melalui lensaku
memantulkannya seolah-olah itu bukan urusanku

Ketika aku menyadari perasaan apa yang telah hilang

Waktu kita mulai berjalan


Aku mengukur berat cinta kita di atas skala


Bagaimanapun caranya, ia tidak bisa seimbang

Kuresapi bentuk langit di dalam anganku

Termasuk semua Bima Sakti
Cerah dan hangatnya matahari- aku ingin semua bagiannya
Cahaya itu hanya mengarah ke jalan yang telah dilewati seseorang
Jatuh dan terpantulkan oleh kaca

Tidak peduli bagaimana masa depan nanti

setelah kau beri jawabanmu
Aku ingin berkata "Aku cinta padamu
Aku ingin berkata "Aku cinta padamu" kepadamu

Menyimpan musim panas yang jelas terjadi

dan kenangan masa kecil di hatiku



Source: Here~

God Works in Mysterious Ways

God works in mysterious ways. Tuhan bekerja dengan cara yang paling misterius.
Satu kalimat yang waktu itu saya baca di sebuah novel benar-benar tertanam di dalam hati saya. Setidaknya, sebuah kalimat ini merupakan salah satu alasan mengapa saya masih bisa bertahan di tengah-tengah pikiran yang negatif ini. Kalimat ini selalu membuktikan kepada saya, bahwa ketika saya sering mempertanyakan jalan hidup saya kepada Allah swt., maka Ia menjawabnya dengan hal-hal yang benar-benar tidak diduga.

Masih ingat kah tentang posting saya yang sebelumnya? Di tengah keterpurukan saya, saya sangat merasa galau dengan hasil OSN kimia saya, walaupun sudah saya relakan apabila tidak lolos nanti.

Allah swt. memang tidak mengabulkan permohonan saya untuk meloloskan tim LCC 4 Pilar ke tingkat propinsi, namun Ia justru menjawab permohonan saya yang sudah lama saya ajukan: lolos OSN Kimia ke tingkat propinsi.

Ketika para peserta OSN dipanggil ke laboratorium biologi, terus terang saja, saya sudah tidak begitu memikirkan lagi mengenai hasilnya karena saya yakin tidak bakal lolos. Yah, walaupun ada saja rasa dag dig dug ser (karena ternyata hati kecil saya juga masih penasaran). Masih jelas di pikiran saya, ketika guru saya, pak Riyanto berkata,
"Yang ikut OSN Kimia siapa saja?"
*saya, Vebe dan Karimah mengacungkan jari*
"Dari Kimia, yang lolos dari Smansa hanya satu orang. Sisanya dari SMA 4."
*dag*
"Yang dari SMA 4 peringkatnya 65 dan 91."
*dig*
"Dan yang lolos ke propinsi adalah siswa dengan nama...."
*dug*
"Salma Nur Vita Anggraini..."
*kaget*
"Dengan peringkat 99."
*diam, kemudian semua tertawa*

Yah, meski endingnya tidak begitu mengenakkan (peringkat 99, dari 105!) tapi jujur, saya benar-benar, syok, kaget, nggak nyangka, apalah namanya, pokoknya surprised pake BANGET. Sampe saya nangis sendiri, ternyata justru doa yang inilah yang dikabulkan oleh Allah swt, sebuah doa yang sudah lama saya lupakan karena sudah terlanjur pesimis.

Mungkin inilah bukti bahwa Allah swt. selalu memiliki rencana terbaik untuk kita. Kalau saya lolos LCC, tidak mungkin saya bisa fokus ke OSP Kimia. Namun, itu berarti saya harus mengorbankan UAS yang bertabrakan dengan OSP Kimia agar dapat benar-benar fokus. Belum lagi tugas-tugas yang masih menumpuk dan berdeadline akhir bulan ini. Belum lagi saya iseng-iseng mengikuti seleksi panitia MOS.

Demi apa mau lomba udah ada banyak masalah kayak gituuuu?!

Wejangan dari ibu saya, belajarlah yang tenanan! Peringkat 6 DARI BAWAH itu cuma keberuntungan belaka. Tentu saya masih ingat bahwa saya juga bisa mengikuti seleksi IJSO karena ada banyak orang di atas saya yang mengundurkan diri, sehingga hanya keberuntungan belaka.

Apakah itu keberuntungan atau takdir? Entahlah, saya sendiri juga tidak mengetahui. Yang pasti, kesempatan ini akan saya manfaatkan sebaik-baiknya agar bisa mengerjakan dengan maksimal.

Tapi tentu saja, selalu sediakan ruang di hati untuk kecewa, karena kita tidak tahu apa hasilnya nanti.

Memang benar, Tuhan bekerja dengan cara yang misterius.