Saturday, January 22, 2011

New Life, New Tale : IJSO 2009 ~Introduction~ (Ind)

Ini merupakan postingan pertama dari 4 bagian tentang pengalaman gadis gaje ini saat mencicipi seleksi tim Indonesia untuk IJSO 2009. Check it out!
~INTRODUCTION~
24 Februari 2009. Sebuah tanggal yang menjadi jalan untuk mengubah semuanya.
Waktu itu aku masih belajar dengan tenang di kelas. Salah satu guru IPAku yang mengajar kelas 9 tiba-tiba masuk ke kelasku dan memanggilku. Tentu saja aku heran, apa aku ada masalah sama guru ini? Atau mungkin ada sesuatu yang mau disampekan padaku?
Ketika aku keluar, beliau langsung menanyakan padaku, "Nilai rapot MIPAmu berapa? Ada 9 kah?"
"Eh, semuanya sih 9 Pak. Emangnya ada apa ya Pak?"
"Begini, mau tidak ikut seleksi IJSO tingkat provinsi?"
"Hah, IJSO? Apa itu Pak?"
Dengan wajah innocent dan ketidaktahuanku, aku pun mendengarkan penjelasan Beliau. IJSO, singkatan dari International Junior Science Olympiad, merupakan sebuah olimpiade MIPA tingkat internasional, dimana sluruh anak SMP di dunia bakal bersaing buat jadi juara. Tiap kota n kabupaten ngirim 2 perwakilan, 1 kelas 7 dan 1 kelas 8. Nah, karena pemkot tercinta males nyeleksi (forgive me, pemkot!) mereka cuma nunjuk SMP ku dan SMP lainnya buat ngirimin wakil ke propinsi.

 Sesudah dikasih penjelasan, aku langsung agak syok. Maksudku, aku yang, yaah, notabene nggak pernah ngikutin lomba-lomba MIPA mendadak disodorkan untuk mengikuti seleksi IJSO, tingkat provinsi pula.Awalnya sih ragu-ragu, tapi si bapak berusaha meyakinkan kalo aku tu bisa. Jadi, setelah dipikir-pikir, akhirnya aku mengambil kesempatan yang sangat langka tersebut (maksudku, hello? Seleksi lomba internasional boo!).
Setelah ngisi ini itu, dikirim ke propinsi dan menunggu beberapa hari kemudian, tibalah hari seleksi yg diadakan di LPMP Semarang. Setelah mengurusi administrasi, aku langsung memasuki ruangan seleksi. Ternyata, sudah banyak sekali siswa-siswi yang berada di dalam ruangan! Bahkan, dari tampang-tampangnya saja, terlihat jelas bahwa mereka benar-benar siswa-siswi terpilih, sedangkan aku? Aku hanya seorang siswa yang keebtulan saja ditunjuk, bukan?
Sekitar jam 9.00 WIB (molor 1 jam akibat menunggu siswa yang lain) seleksi pun dimulai. Tes yang pertama kali dilakukan adalah MIPA dasar, dimana kami harus mengerjakan beberapa soal yang berkaitan dengan MIPA dasar materi kelas 7-9). Karena persiapan yang kurang matang (karena tidak dibimbing dari sekolah SAMA SEKALI), aku hanya bisa menjawab soal tersebut sekitar 75%, dimana sisanya aku menggunakan ilmu mengarang indah. Selanjutnya merupakan tes IQ yang, kalau tidak salah, bekerja sama dengan pihak dari UGM (atau UI?). Bisa dibilang pengerjaan tes ini cukup lama karena tes IQ berakhir 4 jam kemudian, itu pun karena diselingi waktu ISOMA. Selama mengerjakan tes ini, aku harus berpacu dengan waktu untuk menjawabnya, jadi terlihat jelas bahwa aku sangat tegang. Sayangnya, saat itu ada beberapa siswa yang curang dan mengambil start duluan, tapi tentu saja aku tidak curang :D

 Ini merupakan tes gambarnya. Seingetku sih, kotak pertama (titik) aku gambarkan bunga, kotak ke dua aku lupa, kotak ketiga (garisgaris) aku buatkan panggung dan musisi, kotak keempat aku gambarkan layang-layang, kotak kelima aku gambarkan walkie talkie, kotak keenam dan ketujuh aku lupa, dan kotak terakhir, aku gambarkan cewek (anime style tentunya :D) yg lagi ndengerin musik pake headphone.



Selama waktu ISOMA, aku mengambil kesempatan untuk berbincang kepada sesama peserta dari Pekalongan. Ternyata, dia merupakan anak yang sangat pintar, rapotnya memiliki nilai yang bagus, dan ia dapat mengerjakan tes IQ dengan cepat, sehingga membuatku tercengan dan hanya bisa harap-harap cemas dengan tes yang sudah kukerjakan. Setelah ISOMA, aku melanjutkan tes gambar, dimana waktu itu kita harus menggambar orang serta menggambarkan sifatnya dan juga menggambar sesuai dengan bentuk-bentuk yang diberikan.

Tes terakhir yaitu wawancara, dimana siswa-siswi dibagi menjadi beberapa kelompok dan ditanya sesuai topik yang nanti diambil per individu dan dibahas secara kelompok. Karena kelompokku merupakan kelompok terakhir, aku harus  menunggu hingga jam 4 sore. Saat giliranku tiba, aku memasuki ruangan bersama yang lain. Dari sinilah aku mengetahui seberapa jeniusnya sebenarnya lawan-lawanku, karena mereka dapat menjawab dengan meyakinkan, sedangkan aku? Yah, biasa-biasa saja. Setelah tes tersebut, akhirnya aku pun kembali pulang ke kota (yang tidak) tercinta....
Selama beberapa minggu, aku pun menunggu hasilnya, namun tidak ada kabarnya sehingga aku memutuskan bahwa aku tidak lolos. Yah, bisa dibilang sedikit kecewa sih, tapi memang pantes buat mereka yang benar* diseleksi untuk lolos, tidak kayak aku ini ._.
Sampai suatu hari, tibalah tanggal yang akan benar-benar mengubah hidupku, 22 April 2009
Saat aku sedang bermain dengan teman-teman, aku pun dipanggil ke ruang guru oleh guru yang dulu. Mendadak beliau berkata, "Selamat ya, kamu ikut pelatihan!"
"Pelatihan apa Pak?"
"Itu lo, yang IJSO itu..."
"Beneran Pak? Salah berita mungkin..."
"Beneran, masa' saya bohong?" *menyodorkan surat pengumumannya*
"Loh Pak, ini serius berangkatnya hari Jumat? Kenapa baru kasih tau sekarang, padahal suratnya tanggal 15 April 2009? Terus pelatihannya 1 bulan?"
"Serius dong, soalnya ini surat baru nyampe di sekolah hari ini. Iya, satu bulan penuh."
Setengah percaya setengah tidak, aku mencerna perkataan barusan. Beneran nih aku lolos? Dengan polosnya aku berkata,
"Pak, tapi saya hari Sabtu sama Minggunya ada nikahan saudara, udah bikin kebaya lagi Pak, kan sayang..."
...
Dan aku pun diketawain guru tersebut. Maklumlah, saya kan waktu itu masih polos ._.
Setelah diskusi sana-sini, akhirnya diputuskan kalo aku akan pergi ke pelatihan IJSO di Pusdiklat Geologi ITB, Bandung bersama dengan ortuku yang juga pergi ke Bogor untuk menghadiri pernikahan saudara tanpa guru. Yah, walaupun dalam hati aku protes, kenapa guru tidak ikut? Seharusnya kan yang mengurus bukan aku dan ortu saja, jelas-jelas ini mewakili sekolah kan?  Apa sekolah tidak mau ngurusin aku nih, cuma mau nghemat biaya aja?

Anyway, dari situlah kisah ini bermula. Ya, sebuah kisah selama 1 bulan, bersama 44 anak jenius lainnya dari seluruh Indonesia, yang mengubah hidup dan persepsiku.
TBC on "New Life, New Tale : IJSO 2009 ~1st Klangfarbenmelodie~ (Ind)

No comments:

Post a Comment