What are friends for?
If they only nagged at you everytime,
If they only talked to you just for knowing something,
If they only played with you to gain something,
If they only lied to you what they actually feel,
If they only asked your help but only to fulfill their selfishness,
If they only answered your question just because they want to get rid of you quickly,
If they only act good at you so that you can be used all the time,
What are friends for?
Saturday, September 1, 2012
What Are Friends For?
The girl who has just shout out her mind is
veeholic (Salma N.V.A.)
who shouts when the clock says
Saturday, September 01, 2012
0
random shouts
Sunday, May 13, 2012
A Love-Hate Relationship with X
Lagi-lagi, my
black-hearted feeling menginspirasi untuk membuat tulisan. Lagi. Oh my ==”
* * *
Hubungan ini, kira-kira namanya apa ya? Sebuah
hubungan cinta-benci, mutualisme-parasitisme, putih-hitam mungkin?
Mungkin kata-kata itu yang bisa menggambarkan
hubungan ini dengan sebuah perkumpulan (yang mulai sekarang akan kita sebut
dengan kata “X”).
* * *
Kalau bisa dibilang cinta, maka aku dengan bangga
akan berkata, bahwa aku sangat, amat, mencintai X selalu.
Semua kisahku berawal dari X. Semua kenangan manisku berawal dari X.
Mulai dari masuk X untuk yang pertama kali,
cepat-cepat menyelesaikan ujian yang hanya ada di X, menangis karena tidak bisa mendapatkan “sesuatu” di X bersama yang lainnya (sampai harus
mengeluhkan kepada ketua X), sampai
pada sebuah masa transisi dimana aku dan teman-teman, bukan, KELUARGA,
menyambut dan mengurus para calon yang baru, membuatnya senyaman mungkin.
Kuakui, memegang peranan penting di X bukanlah hal yang mudah. Semuanya
susah, sulit, dan njelimeti, sampai terkadang membuat tekanan batin
tersendiri (hehe). Apalagi posisi yang kupegang ini, meski bukan sebagai ketua
yang tentu saja memegang kendali utama, tapi aku memiliki kuasa mengenai
kegiatan-kegiatan yang ada di X. Bangga?
Pasti! Sombong? Boleh kan? Hehe...
Awal-awal kebersamaan kami sebagai keluarga, bisa
dibilang, penuh dengan tantangan. Dimulai dari mengurus sebuah acara untuk
mengubah status para calon ini sebagai anggota resmi X, dimana kita harus bertaruh dan menantang nasib kita terhadap
sang mother nature, walaupun pada
akhirnya kita harus kalah dengan telak dan menyakitkan, sehingga semua
persiapan yang telah dilakukan harus dirombak ulang. Tapi kau tahu? Di balik
kekalahan itu, tersimpan sejuta kenangan aneh, unik, ajaib nan manis yang ada,
entah itu mandi hanya sekali (saking tidak ada waktu), mengatasi kekalahan kita
terhadap alam bersama-sama, melihat tingkah laku unik calon-calon yang baru,
serta, tentu saja, menangis ketika semuanya bermasalah.
Lalu kegiatan yang harus menjelajahi, naik dan
turun gunung berpuluhkilometer jauhya, dengan persiapan yang serabutan banget,
tapi pada akhirnya, bisa dan sukses untuk dijalankan. Lalu kegiatan dimana aku
dan yang lainnya harus menjelajahi pelosok kotaku dan sekitarnya dengan satu
tujuan : cari uang! Intinya, semua kegiatan yang, meski pada awalnya sangsi
apakah bisa dijalankan, namun pada akhirnya berjalan dengan sukses, meski harus
diiringi dengan tangisan dan amarah, namun akhirnya dihiasi dengan pengalaman
unik, gaje, menyenangkan dan tidak terlupakan. Alhamdulillah J
Eits, jangan lupakan hal ini: kegiatan rutin.
Kegiatan yang sudah (sedang? Atau justru belum sama sekali?) direncanakan akan
dilaksanakan setiap minggunya oleh kami, sang pemegang kuasa dalam hal
kegiatan. Tentu saja, pekerjaanku yang satu ini ditemani oleh partner yang juga berkualitas, begitu care terhadap para anggota resmi kita, dan
tentu saja memiliki inovasi yang brilian, sangat brilian, sehingga benar-benar
meningkatkan dan memajukan kualitas X.
Sebuah kombinasi partner, yang menurutku,
sangat akur, sangat memahami satu sama lain, dan sama-sama keren (oke, ini
terlalu memuji diri sendiri ==”)
Singkatnya, setelah sekian lama berada di X, aku benar-benar merasakan arti
kekeluargaan dan kebersamaan yang sebenarnya. Tertawa bersama, marah bersama,
menangis bersama, rasanya benar-benar erat! Harapanku, tentu saja, agar banyak
kenangan manis yang bisa dibuat untuk menghapus kenangan buruk yang ada.
Tapi sayang, harapan itu tidak terwujud. Yang ada,
justru kebalikannya, hal yang benar-benar memaki, mencaci dan mencemooh semua
hal-hal manis yang pernah ada.
* * *
Kalau bisa dibilang
benci, maka aku dengan lantang mengatakan bahwa aku membenci X, meski tidak selalu.
Meski skala benciku
tidak melebihi skala cintaku, namun harus kuakui, bahwa akhir-akhir ini, kedua
skala tersebut sama imbangnya.
Kenapa?
Semua berawal dari
sebuah perpisahan dengan partner yang,
bisa dibilang, benar-benar aku kagumi dan hormati. Mulai dari miskomunikasi
yang berujung ke saling caci dan maki mengenai diri masing-masing, hingga
perbuatannya yang, berani kubilang, mengkhianati X, mengkhianati keluargaku, dan tentu saja, mengkhianatiku.
Praktis, dengan raibnya eksistensi dia, maka kinerjaku menurun jauh, drastis,
jatuh ke dasar jurang yang tidak berujung (apakah kata-kata ini terlalu
hiperbola?).
Setelah itu, semua
berubah. Tidak ada yang sama.
Konflik kecil-kecilan
mulai muncul di keluargaku ini. Banyak keegoisan yang muncul di sana sini, dari
semua kalangan dan pihak. Saking banyaknya konflik yang muncul, aku sampai
harus mengadu (dan menangis, lagi, yeah,
aku memang cengeng) kepada sahabat dari partnerku,
bahkan hingga ke ketua. Sayang, bukan respon dan balasan yang baik yang ku
terima, namun justru sikap acuh tak acuh yang aku dapatkan.
Ketika aku benar-benar
merancang dengan matang, partner ku
mengubah semuanya. Ketika aku ingin ikut mendapatkan “sesuatu yang lebih tinggi”,
aku tidak bisa karena kewajibanku sebagai pemegang kuasa kegiatan tidak bisa
kutinggalkan seenaknya. Ketika aku benar-benar tidak bisa mengikuti kegiatan
yang ada, justru tidak ada rasa pemahaman dari keluargaku ini. Ketika semua
membahas kegiatan yang tidak bisa kuikuti dan aku bertanya mengenai itu, justru
jawaban yang bercanda dan sindiran yang aku dapat. Ketika partner ku akhir-akhir ini tiba-tiba muncul begitu saja, meski
semua mengeluh namun toh keinginannya tetap dituruti, sedangkan keinginanku
tidak dipedulikan sama sekali. Ketika semuanya bersenang-senang, termasuk partner ku, tidak ada satupun keluargaku
yang mengerti kondisiku, setidaknya merasa simpatik, justru larut dalam kesenangan
yang mereka buat.
Aku memang tidak bisa
menyembunyikan rasa kebencian ini dengan baik. Tapi, entah kenapa mereka tidak
menyadarinya. Atau mungkin mereka menyadarinya, namun hanya diam saja? Tidak berbuat
apa-apa? Kecewa, kecewa.
Aku benci dengan
keegoisan yang akhir-akhir ini muncul. Aku benci dengan kemunculan partner yang mengambil alih semua yang
telah disusun dengan rapi. Aku benci dengan sikap keluargaku yang tidak memahamiku.
Aku benci dengan kesenang-senangan yang mereka alami, sedangkan aku larut dalam
kemurkaan yang mendalam. Dan, yang paling penting, aku benci pada diriku
sendiri, yang dengan teganya memiliki perasaan benci untuk keluarga yang aku
cintai.
Sejak kapan? Aku bahkan
tidak menyadari bahwa perasaan benci ini diam-diam menyelinap di lubuk hati
yang paling dalam. Apakah aku sudah termakan oleh cacian partner ku? Atau aku sudah termakan oleh suasana negatif yang ada?
Atau karena aku kecewa, sangat amat kecewa berat, dengan perubahan di
keluargaku ini?
Singkatnya, aku
menyadari sisi gelapku tentang X,
sebuah sisi egois yang benar-benar aku benci dengan sepenuh hati, yang pada
akhirnya menggerogotiku perlahan-lahan dari dalam.
* * *
Damn. Kalau
seperti ini terus, lama-lama bisa muncul kepribadian ganda. Calon psikopat? No
way! Siapa yang mau coba?
Tentu saja, aku ingin merubah. Semuanya. Meski
tidak bisa kembali lagi seperti dulu, namun
setidaknya aku, ya, AKU, ingin merasakan kebahagiaan yang dulu. Kembali
berkumpul dan bersenang-senang dengan keluargaku. Benar-benar merasakan arti
kekeluargaan dan kebersamaan yang sesungguhnya
Permohonanku memang cukup egois.
Aku ingin kembali akur dan bekerja sama (juga saling
memahami) dengan partnerku.
Aku ingin menghilangkan rasa egois di diriku dan
keluargaku.
Aku ingin dipahami oleh keluargaku mengenai
kondisiku.
Aku ingin agar keluargaku bersedih ketika aku
tidak ada.
Aku ingin menjadi orang yang penting dan berkesan
dalam keluargaku.
Aku ingin agar rasa kebencianku bisa dihilangkan
oleh keluargaku.
Aku ingin meminta maaf pada keluargaku yang telah
merasakan kebencianku.
Egois. Memang sungguh egois. Yah, namanya juga
manusia yang banyak salah dan dosa.
Aku harap, permohonanku ini bisa terkabul. Usaha?
Sudah kuusahakan, meskipun hasilnya selalu percuma dan sia-sia. Bekerja lebih
keras? Sekeras apa lagi aku harus bekerja?
Dear God, please
do make my wish, my egoistic and selfish wish, come true. Amin.
The girl who has just shout out her mind is
veeholic (Salma N.V.A.)
who shouts when the clock says
Sunday, May 13, 2012
2
random shouts
Monday, May 7, 2012
Let's Sing! Vidro Moyou
Yosh, another music post!
Tahu Yanagi Nagi? Apa? Nggak tau? Kemana aja cuy~
Memulai karirnya sebagai niconico singer dengan nama Gazelle, ia sering mengcover lagu-lagu Vocaloid, dan yang paling terkenal adalah covernya Melt-Hatsune Miku. Ia juga aktif terlibat di musik-musik doujin dan menggunakan nama yana (untuk Touhou dan musik doujin lainnya), CorLeonis (sudah menghasilkan empat album lo!), Binaria (duet dengan Annabel).
Nagi memulai debut pertamanya sebagai vokalis supercell dengan menyanyikan lagu Kimi no Shiranai Monogatari. Setelah launching album Today is A Beautiful Day bersama supercell, Nagi mulai bersolo karir. Proyek pertamanya yaitu membuat album bersama Jun Maeda, si pengarang Clannad, Little Busters! dan lain-lain dengan judul Owari no Hoshi no Love Song.
Nah, yang satu ini adalah single ED nya Ano Natsu de Matteru, sebuah drama-romance anime mengenai kisah cinta seorang alien, remaja dan cinta bersegi di antara mereka. Nikmati saja yah :3
Lyrics for Vidro Moyou
motto morashii kotoba da toka
kizuita toki ito wa motsureatte
katamusubi ga hidoku natteta
tamerawanai de ieta no nara
kimi wa mou nakanai no
kumo no katachi tsukinukeru omoi no shoudou egaku
tadayou manatsu no kaori ni nando mo omoidashiteru
dareka fureta kiseki dake
yuudachi no you ni potsuri to iro ga shimidashite ita
RENZU goshi ni nagameteta sekai wa
taningoto no you ni utsuri
nakushite ita kimochi o shitta toki
bokura no jikan ugokidashita
hakari ni kakeru koi no shitsuryou
doushitatte tsuriawanai
sora no katachi yakitsukeru
gin no mukou made
hizashi no mabushisa ondo mo nokorazu zenbu hoshii
dareka aruita michi ni dake tsuzuiteku hikari
GARASU ni hansha shite furisosogu
kotae o dashita sono saki ni
donna mirai ga tsuzuite mo
suki da to iitai
kimi ni suki to iitai
tashika ni atta ano natsu o
osanai kioku o
tojikome tooku umi e to tobasou
English
I searched for the reason for falling in love
Like some believable words about it
By the time I realized it, the thread between us was all tangled up
and the tight knots had gotten worse
If I could tell you not to hesitate
Then you wouldn't be crying anymore
I sketch out the impulses in my thoughts that pierce through the shapes in the clouds
In the scent of midsummer drifting by, I remember them again and again
Only the tracks touched by someone
were colored in drips and drops like by a sudden shower
The world I gazed at through my lens
reflected like it's none of my business
When I realized what feelings I'd lost
Our time began to move forward
I put the weights of our love on a scale
They wouldn't balance, no matter what
I burn the shape of the sky into my mind
Including all of the Milky Way
The brightness and warmth of the sunshine— I want every last bit of it
Light only leads to the road that someone walked on
Pouring down and reflecting off of glass
No matter what future unfolds
after you give your answer
I want to say "I love you"
I want to say "I love you" to you
Keeping the summer that definitely happened
and my childhood memories inside of me
Indonesian
Aku mencari alasan untuk jatuh cinta
Seperti kata-kata yang dapat dipercaya mengenai hal itu
Ketika aku menyadarinya, benang di antara kita sudah kacau
dan simpul yang ketat itu semakin menguat
Jika aku dapat memberitahumu agar tidak ragu
Maka kau tidak akan menangis lagi
Aku melukis impuls di pikiranku yang melewati bentuk-bentuk awan
Saat bau pertengahan musim panas itu tercium, aku mengingatnya lagi dan lagi
Hanya jalan yang disentuh oleh seseorang
diwarnai oleh tetesan rintik-rintik seperti hujan yang mendadak datang
Dunia yang ku lihat melalui lensaku
memantulkannya seolah-olah itu bukan urusanku
Ketika aku menyadari perasaan apa yang telah hilang
Waktu kita mulai berjalan
Aku mengukur berat cinta kita di atas skala
Bagaimanapun caranya, ia tidak bisa seimbang
Kuresapi bentuk langit di dalam anganku
Termasuk semua Bima Sakti
Cerah dan hangatnya matahari- aku ingin semua bagiannya
Cahaya itu hanya mengarah ke jalan yang telah dilewati seseorang
Jatuh dan terpantulkan oleh kaca
Tidak peduli bagaimana masa depan nanti
setelah kau beri jawabanmu
Aku ingin berkata "Aku cinta padamu
Aku ingin berkata "Aku cinta padamu" kepadamu
Menyimpan musim panas yang jelas terjadi
dan kenangan masa kecil di hatiku
Source: Here~
Tahu Yanagi Nagi? Apa? Nggak tau? Kemana aja cuy~
Memulai karirnya sebagai niconico singer dengan nama Gazelle, ia sering mengcover lagu-lagu Vocaloid, dan yang paling terkenal adalah covernya Melt-Hatsune Miku. Ia juga aktif terlibat di musik-musik doujin dan menggunakan nama yana (untuk Touhou dan musik doujin lainnya), CorLeonis (sudah menghasilkan empat album lo!), Binaria (duet dengan Annabel).
Nagi memulai debut pertamanya sebagai vokalis supercell dengan menyanyikan lagu Kimi no Shiranai Monogatari. Setelah launching album Today is A Beautiful Day bersama supercell, Nagi mulai bersolo karir. Proyek pertamanya yaitu membuat album bersama Jun Maeda, si pengarang Clannad, Little Busters! dan lain-lain dengan judul Owari no Hoshi no Love Song.
Nah, yang satu ini adalah single ED nya Ano Natsu de Matteru, sebuah drama-romance anime mengenai kisah cinta seorang alien, remaja dan cinta bersegi di antara mereka. Nikmati saja yah :3
Lyrics for Vidro Moyou
Kanji
探していた 好きになる理由を
もっともらしい言葉だとか
気づいたとき 糸は縺れ合って
固結びがひどくなってた
躊躇わないで言えたのなら
君はもう泣かないの
雲の形突き抜ける思いの衝動描く
漂う真夏の香りに 何度も思い出してる
誰か触れた軌跡だけ
夕立のように ぽつりと色が染みだしていた
レンズ越しに眺めてた世界は
他人事のように映り
失くしていた気持ちを知った時
僕らの時間 動き出した
秤にかける恋の質量
どうしたって釣り合わない
空の形焼き付ける
銀の向こうまで
日差しの眩しさ温度も 残らず全部欲しい
誰か歩いた道にだけ 続いてく光
硝子に反射して降り注ぐ
答えを出したその先に
どんな未来が続いても
好きだと言いたい
君に好きと言いたい
確かにあった あの夏を
幼い記憶を
閉じ込め 遠く 海へと飛ばそう
もっともらしい言葉だとか
気づいたとき 糸は縺れ合って
固結びがひどくなってた
躊躇わないで言えたのなら
君はもう泣かないの
雲の形突き抜ける思いの衝動描く
漂う真夏の香りに 何度も思い出してる
誰か触れた軌跡だけ
夕立のように ぽつりと色が染みだしていた
レンズ越しに眺めてた世界は
他人事のように映り
失くしていた気持ちを知った時
僕らの時間 動き出した
秤にかける恋の質量
どうしたって釣り合わない
空の形焼き付ける
銀の向こうまで
日差しの眩しさ温度も 残らず全部欲しい
誰か歩いた道にだけ 続いてく光
硝子に反射して降り注ぐ
答えを出したその先に
どんな未来が続いても
好きだと言いたい
君に好きと言いたい
確かにあった あの夏を
幼い記憶を
閉じ込め 遠く 海へと飛ばそう
Romaji
sagashite ita suki ni naru riyuu omotto morashii kotoba da toka
kizuita toki ito wa motsureatte
katamusubi ga hidoku natteta
tamerawanai de ieta no nara
kimi wa mou nakanai no
kumo no katachi tsukinukeru omoi no shoudou egaku
tadayou manatsu no kaori ni nando mo omoidashiteru
dareka fureta kiseki dake
yuudachi no you ni potsuri to iro ga shimidashite ita
RENZU goshi ni nagameteta sekai wa
taningoto no you ni utsuri
nakushite ita kimochi o shitta toki
bokura no jikan ugokidashita
hakari ni kakeru koi no shitsuryou
doushitatte tsuriawanai
sora no katachi yakitsukeru
gin no mukou made
hizashi no mabushisa ondo mo nokorazu zenbu hoshii
dareka aruita michi ni dake tsuzuiteku hikari
GARASU ni hansha shite furisosogu
kotae o dashita sono saki ni
donna mirai ga tsuzuite mo
suki da to iitai
kimi ni suki to iitai
tashika ni atta ano natsu o
osanai kioku o
tojikome tooku umi e to tobasou
English
I searched for the reason for falling in love
Like some believable words about it
By the time I realized it, the thread between us was all tangled up
and the tight knots had gotten worse
If I could tell you not to hesitate
Then you wouldn't be crying anymore
I sketch out the impulses in my thoughts that pierce through the shapes in the clouds
In the scent of midsummer drifting by, I remember them again and again
Only the tracks touched by someone
were colored in drips and drops like by a sudden shower
The world I gazed at through my lens
reflected like it's none of my business
When I realized what feelings I'd lost
Our time began to move forward
I put the weights of our love on a scale
They wouldn't balance, no matter what
I burn the shape of the sky into my mind
Including all of the Milky Way
The brightness and warmth of the sunshine— I want every last bit of it
Light only leads to the road that someone walked on
Pouring down and reflecting off of glass
No matter what future unfolds
after you give your answer
I want to say "I love you"
I want to say "I love you" to you
Keeping the summer that definitely happened
and my childhood memories inside of me
Indonesian
Aku mencari alasan untuk jatuh cinta
Seperti kata-kata yang dapat dipercaya mengenai hal itu
Ketika aku menyadarinya, benang di antara kita sudah kacau
dan simpul yang ketat itu semakin menguat
Jika aku dapat memberitahumu agar tidak ragu
Maka kau tidak akan menangis lagi
Aku melukis impuls di pikiranku yang melewati bentuk-bentuk awan
Saat bau pertengahan musim panas itu tercium, aku mengingatnya lagi dan lagi
Hanya jalan yang disentuh oleh seseorang
diwarnai oleh tetesan rintik-rintik seperti hujan yang mendadak datang
Dunia yang ku lihat melalui lensaku
memantulkannya seolah-olah itu bukan urusanku
Ketika aku menyadari perasaan apa yang telah hilang
Waktu kita mulai berjalan
Aku mengukur berat cinta kita di atas skala
Bagaimanapun caranya, ia tidak bisa seimbang
Kuresapi bentuk langit di dalam anganku
Termasuk semua Bima Sakti
Cerah dan hangatnya matahari- aku ingin semua bagiannya
Cahaya itu hanya mengarah ke jalan yang telah dilewati seseorang
Jatuh dan terpantulkan oleh kaca
Tidak peduli bagaimana masa depan nanti
setelah kau beri jawabanmu
Aku ingin berkata "Aku cinta padamu
Aku ingin berkata "Aku cinta padamu" kepadamu
Menyimpan musim panas yang jelas terjadi
dan kenangan masa kecil di hatiku
Source: Here~
The girl who has just shout out her mind is
veeholic (Salma N.V.A.)
who shouts when the clock says
Monday, May 07, 2012
0
random shouts
God Works in Mysterious Ways
God works in mysterious ways. Tuhan bekerja dengan cara yang paling misterius.
Satu kalimat yang waktu itu saya baca di sebuah novel benar-benar tertanam di dalam hati saya. Setidaknya, sebuah kalimat ini merupakan salah satu alasan mengapa saya masih bisa bertahan di tengah-tengah pikiran yang negatif ini. Kalimat ini selalu membuktikan kepada saya, bahwa ketika saya sering mempertanyakan jalan hidup saya kepada Allah swt., maka Ia menjawabnya dengan hal-hal yang benar-benar tidak diduga.
Masih ingat kah tentang posting saya yang sebelumnya? Di tengah keterpurukan saya, saya sangat merasa galau dengan hasil OSN kimia saya, walaupun sudah saya relakan apabila tidak lolos nanti.
Allah swt. memang tidak mengabulkan permohonan saya untuk meloloskan tim LCC 4 Pilar ke tingkat propinsi, namun Ia justru menjawab permohonan saya yang sudah lama saya ajukan: lolos OSN Kimia ke tingkat propinsi.
Ketika para peserta OSN dipanggil ke laboratorium biologi, terus terang saja, saya sudah tidak begitu memikirkan lagi mengenai hasilnya karena saya yakin tidak bakal lolos. Yah, walaupun ada saja rasa dag dig dug ser (karena ternyata hati kecil saya juga masih penasaran). Masih jelas di pikiran saya, ketika guru saya, pak Riyanto berkata,
"Yang ikut OSN Kimia siapa saja?"
*saya, Vebe dan Karimah mengacungkan jari*
"Dari Kimia, yang lolos dari Smansa hanya satu orang. Sisanya dari SMA 4."
*dag*
"Yang dari SMA 4 peringkatnya 65 dan 91."
*dig*
"Dan yang lolos ke propinsi adalah siswa dengan nama...."
*dug*
"Salma Nur Vita Anggraini..."
*kaget*
"Dengan peringkat 99."
*diam, kemudian semua tertawa*
Yah, meski endingnya tidak begitu mengenakkan (peringkat 99, dari 105!) tapi jujur, saya benar-benar, syok, kaget, nggak nyangka, apalah namanya, pokoknya surprised pake BANGET. Sampe saya nangis sendiri, ternyata justru doa yang inilah yang dikabulkan oleh Allah swt, sebuah doa yang sudah lama saya lupakan karena sudah terlanjur pesimis.
Mungkin inilah bukti bahwa Allah swt. selalu memiliki rencana terbaik untuk kita. Kalau saya lolos LCC, tidak mungkin saya bisa fokus ke OSP Kimia. Namun, itu berarti saya harus mengorbankan UAS yang bertabrakan dengan OSP Kimia agar dapat benar-benar fokus. Belum lagi tugas-tugas yang masih menumpuk dan berdeadline akhir bulan ini. Belum lagi saya iseng-iseng mengikuti seleksi panitia MOS.
Demi apa mau lomba udah ada banyak masalah kayak gituuuu?!
Wejangan dari ibu saya, belajarlah yang tenanan! Peringkat 6 DARI BAWAH itu cuma keberuntungan belaka. Tentu saya masih ingat bahwa saya juga bisa mengikuti seleksi IJSO karena ada banyak orang di atas saya yang mengundurkan diri, sehingga hanya keberuntungan belaka.
Apakah itu keberuntungan atau takdir? Entahlah, saya sendiri juga tidak mengetahui. Yang pasti, kesempatan ini akan saya manfaatkan sebaik-baiknya agar bisa mengerjakan dengan maksimal.
Tapi tentu saja, selalu sediakan ruang di hati untuk kecewa, karena kita tidak tahu apa hasilnya nanti.
Memang benar, Tuhan bekerja dengan cara yang misterius.
Allah swt. memang tidak mengabulkan permohonan saya untuk meloloskan tim LCC 4 Pilar ke tingkat propinsi, namun Ia justru menjawab permohonan saya yang sudah lama saya ajukan: lolos OSN Kimia ke tingkat propinsi.
Ketika para peserta OSN dipanggil ke laboratorium biologi, terus terang saja, saya sudah tidak begitu memikirkan lagi mengenai hasilnya karena saya yakin tidak bakal lolos. Yah, walaupun ada saja rasa dag dig dug ser (karena ternyata hati kecil saya juga masih penasaran). Masih jelas di pikiran saya, ketika guru saya, pak Riyanto berkata,
"Yang ikut OSN Kimia siapa saja?"
*saya, Vebe dan Karimah mengacungkan jari*
"Dari Kimia, yang lolos dari Smansa hanya satu orang. Sisanya dari SMA 4."
*dag*
"Yang dari SMA 4 peringkatnya 65 dan 91."
*dig*
"Dan yang lolos ke propinsi adalah siswa dengan nama...."
*dug*
"Salma Nur Vita Anggraini..."
*kaget*
"Dengan peringkat 99."
*diam, kemudian semua tertawa*
Yah, meski endingnya tidak begitu mengenakkan (peringkat 99, dari 105!) tapi jujur, saya benar-benar, syok, kaget, nggak nyangka, apalah namanya, pokoknya surprised pake BANGET. Sampe saya nangis sendiri, ternyata justru doa yang inilah yang dikabulkan oleh Allah swt, sebuah doa yang sudah lama saya lupakan karena sudah terlanjur pesimis.
Mungkin inilah bukti bahwa Allah swt. selalu memiliki rencana terbaik untuk kita. Kalau saya lolos LCC, tidak mungkin saya bisa fokus ke OSP Kimia. Namun, itu berarti saya harus mengorbankan UAS yang bertabrakan dengan OSP Kimia agar dapat benar-benar fokus. Belum lagi tugas-tugas yang masih menumpuk dan berdeadline akhir bulan ini. Belum lagi saya iseng-iseng mengikuti seleksi panitia MOS.
Demi apa mau lomba udah ada banyak masalah kayak gituuuu?!
Wejangan dari ibu saya, belajarlah yang tenanan! Peringkat 6 DARI BAWAH itu cuma keberuntungan belaka. Tentu saya masih ingat bahwa saya juga bisa mengikuti seleksi IJSO karena ada banyak orang di atas saya yang mengundurkan diri, sehingga hanya keberuntungan belaka.
Apakah itu keberuntungan atau takdir? Entahlah, saya sendiri juga tidak mengetahui. Yang pasti, kesempatan ini akan saya manfaatkan sebaik-baiknya agar bisa mengerjakan dengan maksimal.
Tapi tentu saja, selalu sediakan ruang di hati untuk kecewa, karena kita tidak tahu apa hasilnya nanti.
Memang benar, Tuhan bekerja dengan cara yang misterius.
The girl who has just shout out her mind is
veeholic (Salma N.V.A.)
who shouts when the clock says
Monday, May 07, 2012
0
random shouts
Thursday, April 19, 2012
When We Are "Epicly" Failing
Postingan serius ya :)
Sebuah hasil renungan tentang kekalahan bertubi-tubi.
Bagi saya, tahun dimana saya menjadi kelas 11 merupakan tahun yang sangat amat sial sekali.
Oke, bukannya saya mau menyalahkan atau apa, tapi ini fakta. Selama kelas 11 ini, tidak ada satupun lomba yang berhasil saya menangkan. Satupun.
Nyesek? Iya. Sedih? Pasti.
Dulu ketika saya masih berstatus sebagai kelas 10, saya masih enak. Tentu dengan mudahnya saya tidak perlu mengambil banyak bagian dalam lomba tersebut, karena semuanya dipegang dengan apik oleh kakak kelas saya. Pada awalnya, dengan kepolosan saya, saya sangat gembira ketika banyak lomba yang saya dan kakak-kakak kelas saya menangkan, meskipun jauh di dalam hati saya tahu, ini bukan kerja keras saya, tapi kerja keras kakak-kakak kelas saya.
Ya, saya benar-benar sangat mengagumi kakak-kakak kelas saya. Menurut saya, mereka benar-benar pelajar teladan, sosok manusia "super" di kalangan pelajar. Betapa kagumnya saya ketika mereka dengan mudahnya menghafal berbagai macam materi lomba yang sangat banyak, namun masih bisa tertawa. Betapa irinya saya ketika banyak sekali lomba yang mereka menangkan.
Singkat kata, betapa inginnya saya seperti mereka.
Ketika saya akan beranjak ke kelas 11, saya berpikir, apakah saya bisa menjalani lomba sendiri tanpa dibimbing oleh kakak kelas saya? Saya sadar karena keahlian mereka yang "super" lah kami bisa juara, dan saya juga sadar akan satu hal yang sangat menyakitkan untuk saya. Tidak ada satupun dari angkatan saya yang bisa menyaingi, mengimbangi bahkan melebihi mereka. Tidak ada, bahkan yang paling pintar sekalipun. Apalagi saya.
Dan anggapan saya ternyata benar-benar terjadi di kelas 11 ini. Saya harus mempelajarinya dengan cara yang menyakitkan.
Lomba-lomba berkurang drastis. Banyak lomba yang dilempar ke sekolah tetangga. Ketika mengikuti lomba. bukannya kemenangan, namun kekalahan demi kekalahan yang terus terjadi. Mulai dari lomba debat provinsi yang kalah, LCC Rokok yang tidak lolos di tingkat kota, hingga OSN yang galau dan LCC 4 Pilar yang bahkan kita tidak lolos ke provinsi untuk tahun ini.
Bagi saya, secara pribadi, kekalahan demi kekalahan ini sungguh saya menyakitkan. Bukannya saya ambisius, bukan. Hanya saja, lomba-lomba ini merupakan salah satu alasan mengapa saya tidak mengikuti ayah saya yang sekarang bertugas di Yogyakarta. Yang saya khawatirkan, apabila ikut pindah, maka kesempatan untuk mengikuti lomba seperti ini sangat berkurang. Tapi faktanya? Justru kesempatan saya untuk mengikuti lomba semakin berkurang, dan ketika ada kesempatan pun justru mengalami kekalahan, lagi dan lagi.
Saya kalah. Saya tidak lolos. Saya tidak berhasil melanjutkan harapan saya. Saya tidak berhasil memenuhi harapan saya. Saya tidak berhasil membanggakan kedua orangtua saya. Saya mengecewakan guru dan teman-teman saya. Ya, lama-lama pikiran negatif ini semakin ribut di otak saya, sehingga selalu, dan selalu muncul rasa penyesalan, kenapa saya tidak ikut pindah saja?
Mungkin terdengar berlebihan, tapi coba kalian pikirkan, bahwa sesuatu yang menjadi alasan kalian untuk tetap bertahan tiba-tiba lenyap begitu saja. Tentunya rasa sedih, kecewa, dan marah itu ada. Pasti.
Kadang saya berpikir, sebenarnya apa rencana Tuhan untuk hidup saya? Semua yang saya inginkan justru tidak terwujud. Alasan yang menjadi penopang saya justru tiba-tiba lenyap. Sering saya berpikir, God, why're You not fair to Me? Apakah Kau tidak meridhoi semua yang hamba perbuat selama ini? Tentunya sungguh merupakan dosa apabila saya berpikir seperti ini, namun selalu saja terbersit di pikiran ini. Saya juga tidak ingin munafik. Seoptimis apapun saya, apabila gagal, tentu rasa optimisme ini berubah jadi pesimisme yang berlebihan. Walaupun seperti nasihat seseorang saya telah menyiapkan ruang untuk kecewa, namun rasanya ruang itu tidak cukup. Kekecewaan itu selalu ada, dan terus menjalar.
Saya sadar, saya masih banyak kesalahan. Sangat kurang belajar, sangat kurang beribadah, sangat kurang mengingat nama Tuhan dimanapun saya berada, termakan oleh kesombongan dan egoisme, serta tidak memanfaatkan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Oleh karena itu, saya ingin, INGIN, sekali, membuktikan bahwa saya bisa. Bisa, terus bisa dan pasti bisa.
Kesempatan sudah menipis untuk membuktikannya, dan harapan itu pun semakin kecil untuk saya wujudkan. Meski pesimisme masih saja melanda, namun insya Allah, saya percaya, Tuhan pasti memiliki sebuah rencana lain untuk hidup saya. Saya akan terus memperbaiki semua kekurangan saya. Apabila ada kesempatan, saya akan memanfaatkannya habis-habisan untuk membuktikan kepada diri saya, bahwa keputusan saya tidak salah.
Mungkin Tuhan tidak meridhoi perbuatan saya selama ini. Mungkin saya memang harus mengalami kegagalan yang menyakitkan hati ini berkali-kali. Mungkin saya benar-benar harus memperbaiki diri saja. Mungkin setelah kegagalan ini, akan ada suatu hal yang sangat amat menyenangkan bagi saya nanti. Oleh karena itu, Ya Allah, tolong, ridhoilah hamba-Mu dalam menjalankan rencana hidupmu ini, lapangkanlah hati hamba dalam menerima hasilnya, dan jauhkanlah hamba dari pikiran negatif yang sering hamba alami. Amin.
Sebuah hasil renungan tentang kekalahan bertubi-tubi.
Bagi saya, tahun dimana saya menjadi kelas 11 merupakan tahun yang sangat amat sial sekali.
Oke, bukannya saya mau menyalahkan atau apa, tapi ini fakta. Selama kelas 11 ini, tidak ada satupun lomba yang berhasil saya menangkan. Satupun.
Nyesek? Iya. Sedih? Pasti.
Dulu ketika saya masih berstatus sebagai kelas 10, saya masih enak. Tentu dengan mudahnya saya tidak perlu mengambil banyak bagian dalam lomba tersebut, karena semuanya dipegang dengan apik oleh kakak kelas saya. Pada awalnya, dengan kepolosan saya, saya sangat gembira ketika banyak lomba yang saya dan kakak-kakak kelas saya menangkan, meskipun jauh di dalam hati saya tahu, ini bukan kerja keras saya, tapi kerja keras kakak-kakak kelas saya.
Ya, saya benar-benar sangat mengagumi kakak-kakak kelas saya. Menurut saya, mereka benar-benar pelajar teladan, sosok manusia "super" di kalangan pelajar. Betapa kagumnya saya ketika mereka dengan mudahnya menghafal berbagai macam materi lomba yang sangat banyak, namun masih bisa tertawa. Betapa irinya saya ketika banyak sekali lomba yang mereka menangkan.
Singkat kata, betapa inginnya saya seperti mereka.
Ketika saya akan beranjak ke kelas 11, saya berpikir, apakah saya bisa menjalani lomba sendiri tanpa dibimbing oleh kakak kelas saya? Saya sadar karena keahlian mereka yang "super" lah kami bisa juara, dan saya juga sadar akan satu hal yang sangat menyakitkan untuk saya. Tidak ada satupun dari angkatan saya yang bisa menyaingi, mengimbangi bahkan melebihi mereka. Tidak ada, bahkan yang paling pintar sekalipun. Apalagi saya.
Dan anggapan saya ternyata benar-benar terjadi di kelas 11 ini. Saya harus mempelajarinya dengan cara yang menyakitkan.
Lomba-lomba berkurang drastis. Banyak lomba yang dilempar ke sekolah tetangga. Ketika mengikuti lomba. bukannya kemenangan, namun kekalahan demi kekalahan yang terus terjadi. Mulai dari lomba debat provinsi yang kalah, LCC Rokok yang tidak lolos di tingkat kota, hingga OSN yang galau dan LCC 4 Pilar yang bahkan kita tidak lolos ke provinsi untuk tahun ini.
Bagi saya, secara pribadi, kekalahan demi kekalahan ini sungguh saya menyakitkan. Bukannya saya ambisius, bukan. Hanya saja, lomba-lomba ini merupakan salah satu alasan mengapa saya tidak mengikuti ayah saya yang sekarang bertugas di Yogyakarta. Yang saya khawatirkan, apabila ikut pindah, maka kesempatan untuk mengikuti lomba seperti ini sangat berkurang. Tapi faktanya? Justru kesempatan saya untuk mengikuti lomba semakin berkurang, dan ketika ada kesempatan pun justru mengalami kekalahan, lagi dan lagi.
Saya kalah. Saya tidak lolos. Saya tidak berhasil melanjutkan harapan saya. Saya tidak berhasil memenuhi harapan saya. Saya tidak berhasil membanggakan kedua orangtua saya. Saya mengecewakan guru dan teman-teman saya. Ya, lama-lama pikiran negatif ini semakin ribut di otak saya, sehingga selalu, dan selalu muncul rasa penyesalan, kenapa saya tidak ikut pindah saja?
Mungkin terdengar berlebihan, tapi coba kalian pikirkan, bahwa sesuatu yang menjadi alasan kalian untuk tetap bertahan tiba-tiba lenyap begitu saja. Tentunya rasa sedih, kecewa, dan marah itu ada. Pasti.
Kadang saya berpikir, sebenarnya apa rencana Tuhan untuk hidup saya? Semua yang saya inginkan justru tidak terwujud. Alasan yang menjadi penopang saya justru tiba-tiba lenyap. Sering saya berpikir, God, why're You not fair to Me? Apakah Kau tidak meridhoi semua yang hamba perbuat selama ini? Tentunya sungguh merupakan dosa apabila saya berpikir seperti ini, namun selalu saja terbersit di pikiran ini. Saya juga tidak ingin munafik. Seoptimis apapun saya, apabila gagal, tentu rasa optimisme ini berubah jadi pesimisme yang berlebihan. Walaupun seperti nasihat seseorang saya telah menyiapkan ruang untuk kecewa, namun rasanya ruang itu tidak cukup. Kekecewaan itu selalu ada, dan terus menjalar.
Saya sadar, saya masih banyak kesalahan. Sangat kurang belajar, sangat kurang beribadah, sangat kurang mengingat nama Tuhan dimanapun saya berada, termakan oleh kesombongan dan egoisme, serta tidak memanfaatkan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Oleh karena itu, saya ingin, INGIN, sekali, membuktikan bahwa saya bisa. Bisa, terus bisa dan pasti bisa.
Kesempatan sudah menipis untuk membuktikannya, dan harapan itu pun semakin kecil untuk saya wujudkan. Meski pesimisme masih saja melanda, namun insya Allah, saya percaya, Tuhan pasti memiliki sebuah rencana lain untuk hidup saya. Saya akan terus memperbaiki semua kekurangan saya. Apabila ada kesempatan, saya akan memanfaatkannya habis-habisan untuk membuktikan kepada diri saya, bahwa keputusan saya tidak salah.
Mungkin Tuhan tidak meridhoi perbuatan saya selama ini. Mungkin saya memang harus mengalami kegagalan yang menyakitkan hati ini berkali-kali. Mungkin saya benar-benar harus memperbaiki diri saja. Mungkin setelah kegagalan ini, akan ada suatu hal yang sangat amat menyenangkan bagi saya nanti. Oleh karena itu, Ya Allah, tolong, ridhoilah hamba-Mu dalam menjalankan rencana hidupmu ini, lapangkanlah hati hamba dalam menerima hasilnya, dan jauhkanlah hamba dari pikiran negatif yang sering hamba alami. Amin.
The girl who has just shout out her mind is
veeholic (Salma N.V.A.)
who shouts when the clock says
Thursday, April 19, 2012
0
random shouts
Tuesday, February 14, 2012
First Post in 2012
Happy New Year everyone~
Oke, saya tau ini telat, tapi.... sudahlah, lupakan~
Kemana sajakah si pemilik blog yang sudah ditelantarkan sampai 6 bulan lebih? 6 BULAN WOOOY!
Alasan pertama, males! #dilemparsepatu
Alasan kedua, sibuk! #soksibukabis
Alasan ketiga, menyusul! #dilempartepung
Oke, gomennasai banget minna, sudah ber 6 bulan lamanya blog ini baru diupdate, saking, err, sibuknya?
Kita berikan update singkat mengenai apa yang sudah terjadi selama 6 bulan ini, sip sip sip?
1. Rapor semester 1 telah dibagikan, dan alhamdulillah, still rank 1, tapi rata-ratanya turun (T.T)
SALAHKAN MATEMATIKA! SALAHKAN *sensor*!
Paralelnya juga turun jadi paralel 3, sesuatu yah~
(Sekarang bagaimana pula nasib SNMPTN Undangan saya nanti....)
2. Tahun baru = bikin surat GT bareng Ema dan Qory
Sumpah, tahun baru malah kerja, sesuatu abis deh, jadi orang ketiga pula saya disini =,=
3. GT VI, Awal Semangatku, Satukan Negeriku!
Seperti kata teman saya yah, acaranya Masya Allah, pesertanya Masya Allah, panitianya Masya Allah, pokoknya semuanya MASYA ALLAH. Bener-bener REMPONG, CAPEK, STRES, tapi alhamdulillah SUKSES LUAR BIASA! (Sampe suara saya tinggal 10%)
4. Ada isu kalo lomba-lomba dilempar ke SMA tetangga. Say what? Pantesan kagak ada lomba banyak di semester 1 kemarin....
5. Seleksi OSN udah dimulai, dan alhamdulillah masuk seleksi sekolah, tapi masih harus belajar banyak lagi. Sayang banget nget nget my best friend malah ndak masuk, padahalnya pinternya WOW! Ada apa pula ini?
6. Masalah bis piknik yang bikin geger sekampung Paparazzi! Mau nyalahin siapapun ya kagak bakalan berubah atuuh~
Postingan yang lebih men-detail akan datang di masa yang akan datang #tandatandamulainggakniat
Until then, ciao~
Oke, saya tau ini telat, tapi.... sudahlah, lupakan~
Kemana sajakah si pemilik blog yang sudah ditelantarkan sampai 6 bulan lebih? 6 BULAN WOOOY!
Alasan pertama, males! #dilemparsepatu
Alasan kedua, sibuk! #soksibukabis
Alasan ketiga, menyusul! #dilempartepung
Oke, gomennasai banget minna, sudah ber 6 bulan lamanya blog ini baru diupdate, saking, err, sibuknya?
Kita berikan update singkat mengenai apa yang sudah terjadi selama 6 bulan ini, sip sip sip?
1. Rapor semester 1 telah dibagikan, dan alhamdulillah, still rank 1, tapi rata-ratanya turun (T.T)
SALAHKAN MATEMATIKA! SALAHKAN *sensor*!
Paralelnya juga turun jadi paralel 3, sesuatu yah~
(Sekarang bagaimana pula nasib SNMPTN Undangan saya nanti....)
2. Tahun baru = bikin surat GT bareng Ema dan Qory
Sumpah, tahun baru malah kerja, sesuatu abis deh, jadi orang ketiga pula saya disini =,=
3. GT VI, Awal Semangatku, Satukan Negeriku!
Seperti kata teman saya yah, acaranya Masya Allah, pesertanya Masya Allah, panitianya Masya Allah, pokoknya semuanya MASYA ALLAH. Bener-bener REMPONG, CAPEK, STRES, tapi alhamdulillah SUKSES LUAR BIASA! (Sampe suara saya tinggal 10%)
4. Ada isu kalo lomba-lomba dilempar ke SMA tetangga. Say what? Pantesan kagak ada lomba banyak di semester 1 kemarin....
5. Seleksi OSN udah dimulai, dan alhamdulillah masuk seleksi sekolah, tapi masih harus belajar banyak lagi. Sayang banget nget nget my best friend malah ndak masuk, padahalnya pinternya WOW! Ada apa pula ini?
6. Masalah bis piknik yang bikin geger sekampung Paparazzi! Mau nyalahin siapapun ya kagak bakalan berubah atuuh~
Postingan yang lebih men-detail akan datang di masa yang akan datang #tandatandamulainggakniat
Until then, ciao~
The girl who has just shout out her mind is
veeholic (Salma N.V.A.)
who shouts when the clock says
Tuesday, February 14, 2012
0
random shouts
Subscribe to:
Posts (Atom)